Bantul - Kemungkinan besar Pilkada Bantul akan diikuti tiga pasang calon. Selain dua paslon yakni Suharsono-Totok (Noto) dan Abdul Halim Muslih -Joko Purnomo (AHM-JP) yang sudah muncul, pada saat injury time muncul calon lain.
Calon lain tersebut merupakan tokoh masyarakat bernama Hamdan Handoko. Dia akan diusung poros tengah yang sebelumnya digadang-gadang menjadi pemecah suara paslon Noto dan AHM-JP.
Hamdan menyatakan kesiapannya berkompetisi di Pilkada Bantul. Minggu, 16 Agustus 2020, Hamdan Handoko mengatakan ia sengaja mendeklarasi bersedia menjadi Bacalon Bupati karena ingin membentuk Bantul yang Bersih, Inovatif, Solutif dan Amanah (BISA).
"Kami telah melakukan survei di 75 desa. Dari sekian ini kebutuhan pertanian memang sangat urgen di Bantul. Pertanian selalu berhimpitan dengan kemiskinan. Jika masyarakat Bantul sukses dalam hal pertanian maka 25 persen warga Bantul terangkat martabatnya. Impian ke depan yakni membangun pelabuhan di Bantul," kata Hamdan.
Baca Juga:
Pengusaha agribisnis yang pakar keuangan dan pasar modal ini menegaskan komunikasi politik telah dilakukan sejak lima bulan lalu. Poros tengah yang mengusung dirinya dimungkinkan diusung tiga parpol yakni PKS, PAN dan Demokrat.
Kami telah melakukan survei di 75 desa. Dari sekian ini kebutuhan pertanian memang sangat urgen di Bantul.
Dia mengatakan, politik itu dinamis. "Poros tengah Insyaallah bersama kami. Sampai sekarang SK dari DPP beberapa parpol belum juga turun. Meski banyak gambar baliho di mana-mana masih banyak parpol yang belum turun SK dari DPP. Strategi yang dijalankan lebih silent dan sharing program ke masyarakat daripada pasang baliho di jalan," ungkanya.
Saat ditanya mengenai bacalon Wabup yang akan dipilih, ia belum dapat menyebutkan. "Cawabup yang jelas merupakan pengurus parpol, sudah lama malang melintang dalam dunia politik dan memiliki kapasitas tinggi untuk membangun Bantul," jelasnya.
Baca Juga:
Ketua DPC Partai Demokrat Bantul, Nur Rakhmat JN mengatakan, rencananya partai berlambang berlian Mercy ini mengumumkan calon yang diusung pada akhir Agustus. Pihaknya menegaskan politik masih dinamis sehingga banyak kemungkinan masih terjadi.
Untuk pembentukan poros tengah, baik Demokrat, PAN serta PKS masih terbuka lebar karena hingga saat ini tiga parpol itu belum menentukan sikap baik pada kubu AHM-JP ataupun kubu No-To. "Semua kemungkinan masih bisa terjadi, karena politik itu dinamis. Poros tengah masih membuka pintu untuk semua pihak yang belum menentukan sikap di Pilkada Bantul," ucapnya. []