Call Center Posko Corona DKI Terima 2.000 Penelepon

Ketua Tim Tanggap Covid-19 Catur Laswanto mengatakan angka penelepon ke 112 dan 119 meningkat sejak virus corona positif memasuki DKI Jakarta.
Ketua Tim Tanggap Covid -19 DKI Jakarta Catur Laswanto memberikan informasi perkembangan virus corona di Balairung, Balai Kota DKI, Rabu, 4 Maret 2020. (foto: Tagar/Edy Syarif).

Jakarta - Posko Tanggap Covid-19 DKI Jakarta menerima 2.000 telepon masuk melalui call center 112 dan 119. Jumlah itu terhitung sejak nomor call center diumumkan ke publik pada 27 Januari 2020.

Ketua Tim Tanggap Covid-19 Catur Laswanto mengatakan angka penelepon meningkat sejak virus corona positif memasuki DKI Jakarta

"Iya, angkanya meningkat," kata Catur Leswanto di Balai Kota Jakarta, Rabu 4 Maret 2020.

Baca juga: Selain Cegah Corona, Ini Manfaat Jahe Merah

Hanya saja, kata Catur, angka itu tidak mencerminkan jumlah orang terduga terjangkit corona, karena ada berbagai alasan orang menghubungi call center.

"Mungkin karena panik ya, jadi ada yang menelpon lalu melaporkan keluhannya: saya pilek dan sebagainya," tuturnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi mendirikan posko tim tanggap Covid-19 atau virus corona dua hari lalu. Posko tingkat provinsi berbasis di kantor Dinas Kesehatan DKI, Jalan Kesehatan Nomor 10, Gambir, Jakarta Pusat.

"Kantor Dinas Kesehatan lantai dasar," kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.

Namun, masyarakat dapat menggunakan fasilitas puskesmas di setiap wilayahnya sebagai sumber informasi atau posko pelaporan corona. Selain puskemas, semua rumah sakit umum daerah (RSUD) juga menjadi posko.

Baca juga: Enam RS di Sulsel Jadi Rujukan Pasien Corona

"Puskesmas, RSUD, semuanya siap merespons dan menambahkan ambulans bila dibutuhkan," ujarnya.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan per tanggal 4 Maret 2020, pukul 08.00 WIB, 30 orang pasien (terduga terjangkit corona) dalam pengawasan sudah pulang dalam kondisi sehat. Sementara 26 pasien dalam pengawasan lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Selain pasien dalam pengawasan, Dinas Kesehatan juga memantau 241 orang yang berpotensi terjangkit virus asal Tiongkok ini. Namun, per hari ini, 121 orang sudah selesai menjalani masa pemantauan dan dinyatakan sehat.

"Sisanya, 120 orang dalam pemantauan masih dipantau," katanya.

Adapun dua pasien warga Depok yang positif terjangkit corona masih dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof Dr. Sulianti Saroso. []

Berita terkait
Begini Cara Blue Bird Tangkal Virus Corona
Blue Bird melakukan langkah antisipasi guna mencegah penyebaran virus corona jenis COVID-19 dalam berkegiatan bisnis.
Jamu Tradisional Kulon Progo Laris Berkat Isu Corona
Jamu tradisional di Kulon Progo, Yogyakarta laris akhir-akhir ini berkat isu Corona.
WHO: Corona Tak Bisa Dihentikan Karena ….
WHO ingatkan kekurangan peralatan pelindung membahayakan pekerja kesehatan di seluruh dunia karena gangguan pasokan global
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.