Makassar - Daeng Boha, seorang buruh bangunan berusia 58 tahun, meregang nyawa usai membantu seorang teman yang menjadi korban penyerangan di Kompleks IDI Tello Baru, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, Kamis 22 Agustus 2019, malam.
Pria paruh baya itu tewas terkena sabetan parang saat berusaha melerai penyerangan dua orang pelaku, yakni ADS, 38 tahun dan adiknya, JH alias Jamal, 20 tahun, terhadap rekan sesama buruh bangunan bernama Kardi.
Pelaku dilumpuhkan dengan timah panas.
Peristiwa dipicu lantaran persoalan kecelakaan lalu lintas antara Kardi dengan salah satu pelaku bernama ADS, yang sebelumnya sempat terjadi di pertigaan kompleks IDI.
"Ini mulanya dari laka lantas yang dialami pelaku dan korban. Kardi tabrakan dengan pelaku ADS, lalu kabur dan tidak memperdulikan ADS," kata Kapolsek Panakkukang, Kompol Ananda Fauzi Harahap, Jumat, 23 Agustus 2019.
Mulanya, ADS yang sedang mengendarai sepeda motor diketahui bertabrakan dengan Kardi di depan pangkalan Ojek, Kompleks IDI. Saat itu, ADS yang sempat terjatuh ditinggal kabur oleh Kardi tanpa sempat meminta maaf.
Kesal dengan tindakan Kardi, ADS pun pulang dan memberitahukan apa yang dialaminya kepada adiknya, Jamal. Kakak beradik inipun sontak emosi dan mencari tahu keberadaan Kardi.
Setelah mendapatkan informasi, kakak beradik inipun langsung mendatangi Kardi yang saat itu tengah berada di rumah tetangganya yang tengah mengadakan tausiyah.
Jelang tengah malam sekitar pukul 23.00, ADS dan Jamal langsung melakukan penyerangan dengan senjata tajam jenis parang. Bagian tubuh Kardi ditebas saat tengah main domino bersama beberapa warga yang sama-sama baru selesai mengikuti tausiyah agama.
Daeng Boha yang berada di lokasi kejadian, berusaha melerai. Namun lantaran kedua pelaku terlalu emosi, Boha turut menjadi korban penyerangan. Dia pun tewas dengan luka bacokan parang di bagian perut dan lengan kiri.
"Usai menganiaya korban, kedua para pelaku ini langsung kabur dan melarikan diri. Sementara kedua korban juga lansung dilarika ke RS Ibnu Sina Makassar, tapi Daeng Boha dinyatakan meninggal dunia dan Kardi tengah kritis di IGD," tambahnya.
Pelaku Dilumpuhkan
Atas peristiwa itu, kemudian salah satu rekan korban melaporkan ke Polsek Panakkukang dengan nomor terlampir LP/ 366 / K / VII /2019 / Restabes Mks/ Sek Pnk atas tuduhan penganiyaan secara bersama-sama hingga mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.
Adanya informasi dan laporan tersebut, petugas langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan atas keberadaan para pelaku. Kurang dari 24 jam, keberadaan kedua kakak beradik tersebut diketahui dan kemudian dilakukan penangkapan.
"Kurang dari 24 Jam tim kami berhasil membekuk kedua pelaku yang merupakan kakak beradik itu. Mereka ditangkap saat sedang berada di tempat persembunyian di rumah iparnya di Jalan Deppasawi Kecamatan Tamalate, Kota Makassar," tutur Ananda.
Namun, saat dibawa untuk menunjukan barang bukti, kedua kakak beradik ini berusaha kabur dan tidak mengindahkan tembakan peringatan petugas. Akhirnya keduanya diberikan tindakan tegas dan dilumpuhkan dengan tembakan di bagian kaki.
"Pelaku dilumpuhkan dengan timah panas, ADS mengenai kaki bagian betis sebelah kanan sebanyak satu kali dan Jamal mengenai kaki bagian betis sebelah kanan sebanyak dua kali," ujar Ananda.
Setelah dilakukan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara kedua kakak beradik beserta barang bukti senjata tajam yang digunakan, langsung dibawa ke Polsek Panakkukang untuk dimintai keterangan dan proses hukum lebih lanjut. []
