Bukalapak di Medan Tutup, Karyawan di PHK

Kantor yang biasa dipergunakan untuk karyawan, administrasi dan lainnya untuk Bukalapak praktis sudah tidak ada lagi.
Eks Kantor Bukalapak Cabang Medan. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Salah satu pusat perbelanjaan yang diakses menggunakan internet atau daring (online marketplace) di Indonesia adalah Bukalapak. Sebuah merek yang sangat terkenal dan akrab bagi khalayak.

Namun belakangan ini, timbul persoalan di perusahaan yang dikelola oleh PT Bukalapak tersebut, terutama di Kota Medan, Sumatera Utara.

Kantor cabang yang berada di kompleks atau perumahan Golden Town House Blok B No 21, Jalan Ampera I, Sei Sikambing C, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, kini telah tiada alias tutup.

Penelusuran Tagar, kantor yang biasa dipergunakan untuk karyawan, administrasi dan lainnya untuk Bukalapak praktis sudah tidak ada lagi. Manajemen hanya bisa bertahan sembilan bulan berkantor di situ.

Rumah bertingkat dua berwarna hitam, kabarnya disewa oleh manajemen Bukalapak per tiga bulan dengan harga Rp 4 jutaan. Namun baru bayar sebanyak tiga periode, mereka harus menutup lapak dari rumah itu.

Biasanya, rumah yang menjadi kantor tersebut, selain digunakan untuk administrasi perkantoran, juga digunakan untuk menyimpan berbagai jenis barang yang akan diperdagangkan. Dulu, lazim di sana berjejer belasan sepeda motor milik karyawan dan mobil pimpinan Bukalapak Cabang Medan.

Aktivitas manajemen selama mengontrak, setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Selama jam kerja, banyak karyawan yang ke luar dan masuk untuk mengambil dan mengantar barang yang sudah dipesan oleh konsumen.

Tetapi aktivitas itu akhirnya berhenti sejak tahun 2017. Meskipun banyak pihak mengetahui bahwa Bukalapak masih terus beraktivitas melalui media daring. Bahkan dalam situs, alamat kantor masih berada di kompleks atau perumahan Golden Town House tersebut.

Kalau di kantor kita itu merupakan divisi sales. Jadi ada peralihan divisi. Kita merupakan partner dari Bukalapak

Dampak dari tutupnya kantor Bukalapak dan tidak ada aktivitas lagi di dalamnya membuat puluhan pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Penyebab yang membuat Bukalapak tutup di Kota Medan, disebut-sebut terjadi akibat adanya kecurangan bisnis yang dilakukan oleh manajemen di kantor pusat atau Jakarta. Manajemen pusat tidak lagi memberikan dukungan finansial ke kantor cabang.

Padahal sudah banyak warga Kota Medan mengenal nama Bukalapak, hingga mengunduh aplikasi itu di smartphone dan telah menjadi konsumen.

"Saya tidak begitu paham masalah internal dari manajemen Bukalapak Cabang Medan ini. Hanya saja setahu saya bahwa kantor cabang Medan ini sudah tiga tahun tidak beraktivitas. Seluruh karyawan sudah di-PHK. Bahkan rumah yang menjadi kantor itu sudah ditempati oleh orang lain," kata seorang sumber, enggan menyebut identitasnya ketika ditemui wartawan, di sekitaran eks kantor Bukalapak Cabang Medan, Selasa 10 September 2019.

Dia menyebut, bisa saja kantor tidak disewa pihak Bukalapak lagi karena mereka tidak membutuhkan kantor. Sebab mereka menjual melalui media daring dan hanya menggunakan satu unit laptop untuk satu orang.

"Inilah yang membuat bingung. Kalau mereka tidak ada kantor, bagaimana jika ada konsumen yang ingin komplain, bagaimana jika uang sudah dikirim konsumen tetapi barang tidak diantar dan nomor handphone atau telepon yang tertera dalam akun juga tidak aktif. Akan rawan terjadi penipuan," tandas dia.

Sebagaimana pengamatan Tagar, akses menuju eks kantor Bukalapak Cabang Medan tidak begitu sulit. Bisa melalui Jalan Ringroad, atau Pondok Kelapa, lalu masuk melalui Jalan Ampera I, melewati Gang Pribadi, sekitar 50 meter akan ditemukan gedung tersebut.

Amin, mantan pimpinan di Bukalapak berkantor di Medan Helvetia melalui selularnya menuturkan, permasalahan terjadi karena adanya peralihan divisi.

"Kalau di kantor kita itu merupakan divisi sales. Jadi ada peralihan divisi. Kita merupakan partner dari Bukalapak. Kita bukan Bukalapak Cabang Medan, semua hanya partnernya," kata Amin.

Dia juga mengaku bahwa seluruh karyawan yang bekerja di Bukalapak divisi sales telah diberhentikan, karena itu juga status kontrak. "Jadi tidak ada masalah apapun," tandasnya.[]

Baca juga:

Berita terkait
Jatuh Bangun Achmad Zaky Dirikan Bukalapak
Tangan dingin Achmad Zaky Syaifudin dan teman-temannya mengantarkan platform Bukalapak jadi salah perusahaan rintisan yang masuk ke geng unicorn.
Bukalapak Menuju Decacorn Tahun Ini
Bukalapak telah menjadi salah satu perusahaan rintisan yang berstatus unicorn dan akan melangkah menjadi decacorn.
CEO Bukalapak Bagi Resep Bangun Perusahaan Rintisan
CEO Bukalapak Achmad Zaky berbagi resep membangun perusahaan rintisan menyusul pencapaiannya menyandang status unicorn pada 2018.