Budiman Sudjatmiko: Penolak Ahok Takut Disembuhkan

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menilai penolakan terhadap Ahok di Pertamina merupakan sisa kebencian pasca-Pilgub 2017 dan peran mafia migas.
Aktivis 98 Budiman Sudjatmiko. (Foto: Instagram/@budimansudjatmikochannel)

Jakarta - Politikus PDI-Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko menyoroti penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kabarnya bakal mendapat jabatan strategis sebagai bos di Pertamina.

Menurutnya, gelombang penolakan yang sempat heboh beberapa waktu lalu disuarakan Arie Gumilar cs, masih dilatari luka lama Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 lalu. 

Saya kira Ahok bisa diandalkan (berantas mafia). Untuk bagaimana di Pertamina.

Dia menyayangkan diskursus yang dibangun presiden serikat pekerja Pertamina itu ke publik amat tidak tepat.

Baca juga: Bela Ahok, Guntur Romli: Arie Gumilar Radikalisme

"Saya kira (penolak) itu sisa-sisa kampanye kebencian yang muncul dari waktu Pilgub 2017. Menurut saya itu sudah enggak sehat," katanya saat dihubungi Tagar melalui sambungan telepon, Rabu malam, 20 November 2019.

Padahal sudah jelas, kata dia, pemilihan pimpinan di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah hak prerogatif pemerintah. Hanya saja, dirinya menilai orang dalam serikat pekerja Pertamina jadi was-was apabila Ahok duduk menjadi bos di perusahaan pelat merah tersebut.

"Karena, ini kan hak-nya pemerintah (terkait BUMN). Penolakan itu sebagian ketakutan kalau Ahok akan melakukan perombakan di BUMN," ujar aktivis penentang Orde Baru itu.

Melihat sosok Ahok yang tegas dan berintegritas, Budiman memandang mantan Gubernur DKI Jakarta itu dapat diandalkan untuk memberantas mafia migas yang bercokol di Pertamina.

"Saya kira Ahok bisa diandalkan (berantas mafia). Untuk bagaimana di Pertamina, prosesnya kan perlu dibenahi dulu," ujarnya.

Kemudian dia menganalogikan, seorang dokter pasti memprioritaskan pasiennya untuk bisa sehat dengan kemampuan yang dimilikinya, tetapi hal itu bisa terganjal ketentuan regulasi.

Meskipun Ahok belum paham betul dengan sistem kerja korporasi, namun dia meyakini suami Puput Nastiti Devi itu dapat membenahi penyakit yang ada di lingkup internal Pertamina.

Baca juga: Masalah Ahok, Novel Bamukmin Membemper Arie Gumilar

"Contohnya, seorang dokter men-treatment seorang pasien, katakanlah dia seorang sarjana hukum. Tugas dokter itu kan bukan bagaimana dia membuat sifat sarjana hukum itu menjadi seberapa tinggi ilmunya, tetapi bagaimana untuk pasien sehat dulu," ucap Budiman.

Perlu dia tegaskan menyoal penolakan terhadap Ahok, disebabkan mafia-mafia migas tidak ingin digunting keran-keran bisnisnya. 

"Saya mencurigai bahwa ada pihak-pihak yang takut bahwa penyakitnya akan disembuhkan dan mengurangi gerakan mereka," kata dia.

Mantan Ketum PRD itu berharap, siapa pun yang nantinya dipercaya untuk menempati posisi pimpinan di salah satu BUMN, dapat memberantas korupsi.

"Saya kira ini bukan berlaku untuk Ahok saja, tetapi berlaku untuk semua institusi dan semua pihak. Bahwa bekerja untuk melakukan pembenahan lakukan dalam perlawanan," kata Budiman Sudjatmiko. []

Berita terkait
Tendangan Balik Ahok Setelah Diserang Arie Gumilar
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi penolakan Presiden FSPPB Arie Gumilar dari Pertamina.
Erick Thohir dan Duo Pembersih Koruptor di BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir tarik dua sosok yang memiliki sepak terjang menuntaskan permasalahan korupsi dan transparan akan data publik.
Arie Gumilar Sebut Ahok Residivis Kriminal
Arie Gumilar dari Pertamina, menyebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai residivis kriminal yang akan membuat ribut Pertamina setiap saat.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.