Brexit Bagaikan Tarik Ulur Politik Inggris Keluar Uni Eropa

Tahun 2016 Inggris melakukan referendum yang menghasilkan kesepakatan keluar dari Uni Eropa yang kemudian dikenal sebagai Brexit
September 2018: Tidak ada ceri untuk Inggris (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Inggris kejutkan dunia dengan hasil referendum 23 Juni 2016 yang sepakat keluar dari Uni Eropa. Mulailah rentang waktu penuh kisruh, tarik uluk dan adu kekuatan politik di Eropa terkait Brexit.

brexit1Juni 2016: Kehendak Rakyat Inggris (Foto: dw.com/id)

Juni 2016: Kehendak Rakyat Inggris. Hasil referendum yang diumumkan 24 Juni 2016, hampir 52 persen dari pemilih setuju, Inggris keluar dari Uni Eropa. Perdana Menteri Inggris saat itu, David Cameron dari partai konservatif menerima "kehendak rakyat Inggris, dan mengundurkan diri sehari setelah referendum.

brexit2Juli 2016: Brexit berarti Brexit (Foto: dw.com/id)

Juli 2016: Brexit berarti Brexit. Mantan Menteri Dalam Negeri, Theresa May, gantikan posisi Cameron sebagai Perdana Menteri pada 11 Juli. Ia menjanjikan´Brexit berarti Brexit´. Sebelumnya, May diam-diam dukung kampanye Inggris tetap di Uni Eropa. Dia tidak secara jelas mengatakan kapan akan memulai pembicaraan diberlakukannya Pasal 50 Perjanjian Uni Eropa terkait masa dua tahun sebelum Inggris resmi keluar Uni Eropa.

brexit3Juni 2017: Perundingan Dimulai (Foto: dw.com/id)

Maret 2017: Kami siap Berpisah. PM Theresa May tandatangani nota diplomatik untuk memulai Pasal 50, 29 Maret. Beberapa jam kemudian, Duta Besar Inggris untuk UE, Tim Barrow serahkan nota itu kepada Presiden Dewan Eropal, Donald Tusk. Inggris dijadwalkan keluar dari Uni Eropa 29 Maret 2019. Tusk merespon nota itu dengan komentar: “Kami sudah siap berpisah. Terima kasih dan selamat tinggal”.

brexit4Juni 2017: Perundingan Dimulai (Foto: dw.com/id)

Juni 2017: Perundingan Dimulai. Menteri Brexit, David Davis dan ketua jururunding UE, Michel Barnier memulai perundingan di Brussel pada 19 Juni. Perundingan pertama diakhiri dengan kesepakatan Inggris akan mematuhi aturan UE terkait sisa negosiasi. Tahap pertama membahas persyaratan keluarnya Inggris dan tahap kedua membahas hubungan UE dan Inggris pasca-Brexit.

brexit5Juli – Oktober 2017: Uang, Hak-hak dan Irlandia (Foto: dw.com/id)

Juli – Oktober 2017: Uang, Hak-hak dan Irlandia. Tahap kedua perundingan dimulai dengan berfoto bersama tim Inggris yang terlihat tak siap. Perundingan gagal raih kemajuan terkait tiga masalah pasca-Brexit: Berapa banyak yang masih harus dibayar Inggris ke anggaran UE, bagaimana dengan hak warga negara UE dan Inggris dan apakah Inggris tetap dapat membuka perbatasan antara Irlandia dan Irlandia Utara.

brexit6November 2017: May Tunjukkan Kemajuan? (Foto: dw.com/id)

November 2017: PM May Tunjukkan Kemajuan? Kemajuan baru terlihat setelah putaran perundingan ke-6 di awal November. Inggris setuju untuk membayar 57 miliar Euro atau sekitar Rp 900 triliun sebagai “biaya perceraian”. Awalnya May hanya mau membayar 20 juta, padahal UE telah menghitung biayanya sebesar 60 juta Euro. Laporan konsensi Inggris ini memicu kemarahan di kalangan politikus dan media pro-Brexit.

brexit7Desember 2017: Maju ke fase ke-2 (Foto: dw.com/id)

Desember 2017: Maju ke fase ke-2. Para pimpinan dari 27 anggota UE secara resmi menyetujui “kemajuan yang cukup” itu untuk diteruskan ke fase kedua: transisi periode pasca-Brexit dan masa depan hubungan perdagangan UE-Inggris. Perdana Menteri Theresa May mengungkapkan kegembiraannya atas keputusan ini, sebaliknya Presiden Dewan Eropa, Tusk memperingatkan bahwa perindingan putaran kedua akan “sangat sulit.

brixit8September 2018: Tidak ada ceri untuk Inggris (Foto: dw.com/id)

September 2018: Tidak ada ceri untuk Inggris. Proposal PM May tidak berjalan mulus. Pada pertemuan puncak di Salzburg akhir September, para pimpinan UE sampaikan kepada May bahwa proposalnya tidak dapat diterima. Presiden Dewan Eropa,Tusk menyindir May lewat Instagram dengan postingan foto mereka yang sedang melihat sepotong kue: “Sepotong kue barangkali? Maaf, tidak ada ceri”. Ini sindiran bahwa Inggris cuma mau keuntungan sepihak dari Eropa.

brexit9November 2018: Kemajuan di Brussel (Foto: dw.com/id)

November 2018: Kemajuan di Brussel. Para pimpinan UE dukung draft kesepakatan perceraian serta deklarasi politis soal hubungan pasca-Brexit setebal 585 halaman. Draft ini dikecam habis anggota parlemen yang pro maupun kontra Brexit dalam perdebatan di Parlemen Inggris beberapa minggu sebelumnya. Menteri Brexit, Dominic Raab bersama dengan beberapa menteri mencoba memicu mosi tidak percaya di bulai Mei.

brexit10Desember 2019: May Lolos Dari Mosi Tidak Percaya (Foto: dw.com/id)

Desember 2019: May Lolos Dari Mosi Tidak Percaya. Menghadapi oposisi yang sulit, May menunda pemungutan suara di parlemen pada 10 Desember. Besoknya ia bertemu Kanselir Jerman, Angela Merkel, untuk mencari kepercayaan diri dalam meyakinkan para anggota parlemen yang skeptis kembali ke kesepakatan. Sementara ia pergi, anggota parlemen dari Partai Konservatif ajukan mosi tidak percaya. May menang mosi kepercayaan di hari berikutnya.

brexit11Januari 2019: Kesepakatan ditolak (Foto: dw.com/id)

Januari 2019: Kesepakatan ditolak. Kesepakatan Brexit May, ditolak Parlemen Inggris dengan 432 suara dan hanya 202 suara mendukungnya. Sebagai respon hasil tersebut, Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk sarankan agar Inggris tetap bertahan di Uni Eropa. Partai Buruh Inggris menyerukanmosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri. Ini adalah tantangan berat dalam kepemimpinan kedua May dalam bulan-bulan terakhir (dw.com/id). []

Berita terkait
Brexit Masih Buntu Inggris Siagakan Armada 4 Kapal Perang
Perundingan Brexit masih buntu padahal sudah dekat tenggat waktu yaitu 31 Desember 2020, Inggris siagakan 4 kapal AL di Selat Inggris
Peluang Perdagangan Pasca-Brexit antara Inggris dan Eropa
Pemimpin Uni Eropa, Ursula von der Leyen, beritahu bahwa rendah harapan tercapai perjanjian perdagangan pasca-Brexit dengan Inggris
Usaha Uni Eropa dan Inggris Pecahkan Kebuntuan Brexit
Juru runding Inggris dan Uni Eropa berusaha untuk sepakati isu-isu penting yang telah jadi perdebatan sejak perundingan dimulai pada Maret 2020
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.