Peluang Perdagangan Pasca-Brexit antara Inggris dan Eropa

Pemimpin Uni Eropa, Ursula von der Leyen, beritahu bahwa rendah harapan tercapai perjanjian perdagangan pasca-Brexit dengan Inggris
Pemimpin Uni Eropa Ursula von der Leyen dalam konferensi pers usai KTT Uni Eropa di Brussels, 11 Desember 2020. (Foto: voaindonesia.com - JOHANNA GERON/POOL/AFP)

Jakarta - Pemimpin Uni Eropa, Ursula von der Leyen, 11 Desember 2020, memberitahu para pemimpin blok itu bahwa “rendah harapan” bagi tercapainya perjanjian perdagangan pasca-Brexit dengan Inggris, kata berbagai sumber Uni Eropa, dua hari menjelang keputusan penting mengenai pembicaraan.

Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan para pemimpin mendengar bahwa “probabilitas mengenai tidak tercapainya perjanjian lebih besar daripada ada perjanjian” dalam diskusi singkat mengenai Brexit dalam KTT Brussels yang berlangsung maraton. Sementara itu waktu semakin mendekati tenggat hari Minggu, 13 Desember 2020, untuk membuat keputusan apakah melanjutkan perundingan atau menghentikannya.

Nada pesimistis itu muncul setelah PM Inggris Boris Johnson, Kamis, 10 Desember 2020, memperingatkan bahwa ada “kemungkinan kuat” tidak tercapai perjanjian, dan menginstruksikan pemerintahnya agar mempersiapkan Inggris keluar dari pasar tunggal Uni Eropa akhir tahun ini.

Para perunding dari Uni Eropa dan Inggris melakukan pembicaraan di Brussels pada hari Jumat, 11 Desember 2020, untuk mengetahui apakah mereka dapat menemukan jalur menuju perjanjian itu pada tenggat akhir pekan ini, yang ditetapkan von der Leyen dan Johnson dalam suatu pertemuan makan malam pekan ini.

presiden komisiPresiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen (kiri), bersama para pemimpin Uni Eropa mengheningkan cipta sejenak untuk hormati mendiang Presiden Perancis Valery Giscard d\'Estaing sebelum pertemuan meja bundar KTT Uni Eropa dimulai di gedung Dewan Eropa, Brussels, 11 Desember 2020 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Seorang pejabat Uni Eropa menyatakan dalam waktu dekat akan segera jelas apakah ada gunanya memperpanjang diskusi, tetapi menolak untuk mengesampingkan suatu perubahan penting pada saat-saat terakhir dalam pembicaraan untuk mengamankan suatu perjanjian, meskipun prospeknya semakin suram.

Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari 2021 setelah lima dekade bergabung, tetapi masa transisi, di mana Inggris masih terikat pada peraturan-peraturan blok itu sambil menunggu tercapainya perjanjian baru, berakhir pada 31 Desember malam (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Usaha Uni Eropa dan Inggris Pecahkan Kebuntuan Brexit
Juru runding Inggris dan Uni Eropa berusaha untuk sepakati isu-isu penting yang telah jadi perdebatan sejak perundingan dimulai pada Maret 2020
Uni Eropa Ancam Inggris Soal Kesepakatan Brexit
Uni Eropa menuntut Inggris membatakan rencana untuk mengubah ksepakatan Brexit Johnson atau berisiko membahayakan pembicaraan perdagangan.
Inggris - Jepang Akan Nego Perdagangan Pasca Brexit
Inggris dan Jepang akan memulai pembicaraan perdagangan pasca keluar dari Uni Eropa atau Brexit.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.