Jakarta - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengadakan Pelatihan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan yang merupakan Crash Program.
Kami harapkan adanya inovasi-inovasi dari hasil pelatihan ini, sehingga timbul rekomendasi-rekomendasi untuk peningkatan perbaikan mekanisme
Melalui konferensi video Selasa, 24 November 2020, Kepala Pusbangkom Jalan, Perumahan dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (JPW) Rezeki Peranginangin mengatakan dalam sambutannya tentang pembangunan jalan dan jembatan memiliki peran penting sebagai backbone dalam pengembangan konektivitas antar wilayah dalam rangka memperlancar distribusi logistik di Indonesia.
Terlebih, di tengah ketidakpastian ekonomi nasional maupun global, utamanya atas dampak Pandemi Covid-19 terhadap stabilitas ekonomi, bidang infrastruktur menjadi salah satu prioritas Pemerintah dalam memobillisasi pendapatan negara untuk menarik investasi. Setiap negara termasuk Indonesia menjadikan indikator pembangunan infrastruktur pada tempat yang paling utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi situasi Pandemi Covid-19.
Dalam pembiayaan infrastruktur terdapat permasalahan yaitu keterbatasan anggaran pemerintah dalam pembangunan infrastruktur. Hal ini dapat terjawab salah satunya melalui skema KPBU.
Skema KPBU dapat menjadi alternatif sumber pendanaan dan pembiayaan dalam penyediaan infrastruktur, karena dalam skema KPBU memungkinkan pelibatan swasta dalam menentukan proyek yang layak untuk dikembangkan, serta bertanggung jawab dalam pengelolaan dengan efisien dan pemeliharaan secara optimal dan infrastruktur tersebut dapat digunakan dalam waktu yang lebih lama.
"Pembiayaan infrastruktur sangat penting karena sampai dengan saat ini biaya untuk membangun infrastruktur masih jauh daripada yang dibutuhkan. Kalau 2 tahun yang lalu itu biayanya sekitar 5000-an triliun, sementara kemampuan pemerintah terbatas. Dilihat dari DIPA di Kementerian PUPR, rata-rata anggaran kita hanya 100-an trilyun/tahun. GAP-nya cukup besar. Sehingga peran dari bapak/ibu sekalian dari pembiayaan infrastruktur ini sangat penting," tegas Rezeki.
"Kami harapkan adanya inovasi-inovasi dari hasil pelatihan ini, sehingga timbul rekomendasi-rekomendasi untuk peningkatan perbaikan mekanisme daripada pembiayaan infrastruktur kita. Jadi, bapak/ibu sekalian.. Nanti ada kesempatan belajar sendiri, mohon dimanfaatkan sebaik mungkin agar saat bertemu dengan pengajar ada pertanyaan-pertanyaan yang dapat didiskusikan," jelasnya.
Rezeki pun menambahkan selain knowledge dan skill dalam hal pengembangan kompetensi, penting untuk meningkatkan kualitas attitude. "Sehingga faktor-faktor sikap dan perilaku juga ikut kami pertimbangkan untuk menentukan kelulusan,".
Pelatihan ini disiapkan oleh Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbangkom) Jalan, Perumahan dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (JPW) yang penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Balai Pengembangan Kompetensi (Bapekom) PUPR Wilayah VI Surabaya.
Sejumlah 30 peserta akan mengikuti pelatihan dari tanggal 24 sampai tanggal 27 November dengan metode pembelajaran jarak jauh (distance learning). Dan akan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang dikeluarkan oleh BPSDM Kementerian PUPR. []
Baca juga:
- Kementerian PUPR Bangun Jalur Alternatif di Tapanuli
- Kementerian PUPR Siapkan Penghijauan Sambut Hari Bakti PU
- Kementerian PUPR Selesaikan Pembangunan Kolam di Gowa Sulsel