BPN Prabowo Klaim Bukti ke MK Bukan Abal-abal

Tim Hukum BPN Prabowo-Sandiaga, Nicholay mengatakan tidak memberikan alat bukti abal-abal dalam gugatan hasil Pilpres 2019.
Ketua Tim Hukum BPN Pasangan Calon Nomor Urut 02 Bambang Widjojanto (tengah) bersama penanggung jawab tim hukum Hashim Djojohadikusumo (kanan) dan anggota tim hukum Denny Indrayana (kiri) mendaftarkan gugatan sengketa hasil Pilpres 2019 di Gedung MK, Jakarta, Jumat 24 Mei 2019. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Jakarta - Anggota Tim Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Nicholay mengatakan pihaknya tidak memberikan alat bukti abal-abal dalam melakukan gugatan hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kami tidak memberikan alat bukti abal-abal karena yang kami berikan adalah alat bukti yang valid," kata Nicholay di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jakarta, Rabu 29 Mei 2019.

Menurut pendapat dia, hal itu untuk menjawab keraguan beberapa pihak bahwa BPN minim alat bukti karena informasi hoaks sangat banyak yang menyerang BPN.

Nicholay mencontohkan pihaknya dirundung dengan berita membawa 51 bukti ketika menyampaikan gugatan di MK, padahal itu hanya sebagai pengantar saja.

"Sebanyak 51 itu dimaksudkan hanya pengantar sebagai prasyarat bisa mendaftar di MK," ujarnya.

Kami tidak memberikan alat bukti abal-abal

Tim Hukum BPN, kata dia, sudah dibagi menjadi tiga bagian sehingga segala upaya hukum dilaksanakan. Namun, dia enggan menjelaskan lebih perinci.

Dia menjelaskan ada tiga bagian Tim Hukum BPN itu akan melakukan segala upaya hukum untuk menegakkan kebenaran dan keadilan untuk memberikan kepastian hukum.

"Kami juga ingin supaya hak-hak suara masyarakat yang telah diberikan kepada Prabowo-Sandiaga itu tetap terjaga dan tidak dicurangi, tidak dicuri. Betul-betul hak konstitusional dan hak asasi manusia yang harus kami perjuangkan dan pertahankan," katanya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.