Jakarta - Saat ini, wilayah Kota Tasikmalaya mulai memasuki musim hujan. Karena itulah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya mulai mengantisipasi kejadian bencana hidrometerologi.
"Bencana yang biasa terjadi saat musim hujan adalah pohon tumbang, tanah longsor, dan genangan air," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Undang Hendiana, Jumat, 1 Oktober 2021.
Saat ini, BPBD Kota Tasikmalaya sudah mulai melakukan pengecekan peralatan agar siap digunakan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Petugas juga semua standby 24 jam. Ketika terjadi bencana, petugas akan langsung melakukan penanganan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Penanganan Bencana BPBD Kota Tasikmalaya, Erik Yowanda mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Jawa Barat termasuk Kota Tasikmalaya, mulai memasuki musim hujan.
"Selama tiga hari terakhir juga sudah ada peningkatan intensitas hujan di Kota Tasikmalaya," ujarnya.
Meskipun demikian, Erik menyampaikan selama beberapa hari terakhir, pihaknya belum terdapat laporan kejadian bencana di Kota Tasikmalaya. Namun, Erik memastikan pihaknya akan terus melakukan pemantauan melalui jaringan relawan kebencanaan.
"Kita tetap memantau melalui grup relawan yang ada di kelurahan," katanya.
Sebagai bentuk antisipasi, BPBD Kota Tasikmalaya juga akan melakukan sosialisasi mitigasi ke sejumlah kelurahan yang memiliki potensi kejadian bencana. Dengan begitu, diharapkan aparat di kelurahan dapat lebih waspada dalam mengantisipasi bencana yang berpotensi terjadi.
Erik mengungkapkan, berdasarkan pendataan, wilayah kecamatan di Kota Tasikmalaya yang memiliki potensi bencana tanah longsor adalah Mangkubumi, Kawalu, Tamansari, dan Purbaratu. Karena itulah, pihaknya mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di wilayah kecamatan tersebut lebih waspada menghadapi longsor.
"Karena di sana juga ada beberapa rumah yang lokasinya di lereng atau perbukitan. Aparat setempat juga harus senantiasa menginformasikan agar masyarakat waspada. Kalau ada tanda-tanda, masyarakat juga harus diminta segera melapor," ujarnya
Sedangkan, untuk mengantisipasi kejadian pohon tumbang, BPBD Kota Tasikmalaya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pemangkasan.
"Sebab, BPBD tak memiliki kewenangan untuk melakukan pemangkasan pohon, terutama yang berada di jalan protokol," jelas Erik.
BPBD juga mulai siap siaga di Kota Garut untuk menghadapi musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan, di antaranya adalah melakukan pengecekan peralatan agar siap ketika sewaktu-waktu digunakan.
Karena di sana juga ada beberapa rumah yang lokasinya di lereng atau perbukitan. Aparat setempat juga harus senantiasa menginformasikan agar masyarakat waspada. Kalau ada tanda-tanda, masyarakat juga harus diminta segera melapor.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Garut, Daris Hilman mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk ikut melakukan antisipasi menghadapi bencana yang biasa terjadi saat musim hujan. BPBD Kabupaten Garut juga segera melakukan rapat bersama seluruh kecamatan untuk melakukan mitigasi bencana, karena intensitas hujan sudah mulai meningkat di sejumlah wilayah, terutama wilayah Garut bagian selatan. Bahkan, sudah ada laporan peningkatan intensitas hujan di Kecamatan Pamulihan, Cisompet, dan Cibalong.
"Di wilayah-wilayah itu juga sudah terjadi longsor kecil, tapi tidak mengganggu kehidupan orang banyak. Masih aman," ungkapnya.
Secara umum hampir seluruh wilayah Kabupaten Garut memiliki potensi terjadinya bencana, terutama tanag longsor. Daris menyebutkan, wilayah yang paling berpotensi itu rata-rata berada di selatan Garit.
"Di selatan juga sudah disiagakan alat berat mengantisipasi jalan tertutup longsor," kata dia.
Daris juga mengimbau masyarakat untuk lebih siaga. Dia berharap masyarakat dapat kembali mengaktifkan kembali siskamling..
"Apabila yang sedang berjaga mengetahui terjadi bencana, maka mereka dapat langsung diinformasikan ke masyarakat lainnya," ujar Daris. []
Baca Juga :
- BPBD: Pengungsi Korban Banjir Jakarta Sudah Pulang ke Rumah
- Penjelasan BPBD Terkait Banjir di Bekasi
- BPBD: 10 Daerah di Jatim Potensi Kekeringan
- Deteksi Dini Tsunami, BPBD Banyuwangi Tambah 3 EWS