Jakarta - Kepala BPBD Provinsi Banten Nana Suryana melaporkan, ratusan rumah di sejumlah daerah di Provinsi Banten terendam banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah itu sejak Senin, 13 September 2021 malam, sehingga warga terpaksa mengungsi.
"Banjir di Kabupaten Lebak merendam 614 unit rumah dan 62 jiwa mengungsi di mushala yang ada di lingkungan tersebut," kata Nana di Serang, Selasa, 14 September 2021.
Bahkan, puluhan warga lainnya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman karena pemukiman dan rumah mereka terendam banjir.
Nana menuturkan, banjir akibat hujan deras yang berlangsung cukup lama mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi di Kabupaten Lebak diantaranya di komplek Pendidikan dan BTN Palaton, Kampung Cimesir Rangkasbitung Timur.
Banjir di Kabupaten Lebak merendam 614 unit rumah dan 62 jiwa mengungsi di mushala yang ada di lingkungan tersebut.
Kemudian Kampung Dukuh dan Kampung Central Rangkasbitung Barat, Babakan Sepur, dan Anyar Jatimulya, Kampung Neglasari dan Rancasema Kaduagung Timur serta kampung Kaloncing dan BTN Mandala Kaduagung Tengah Rangkasbitung. "
Di Kabupaten Pandeglang sebanyak 14 unit rumah terdampak terjadi di Desa Rocek Kecamatan Cimanuk Pandeglang," ujar Nana.
- Baca Juga : Deteksi Dini Tsunami, BPBD Banyuwangi Tambah 3 EWS
- Baca Juga : Potensi dan Kerawanan Tsunami Wilayah Pantai Selatan Jatim
Sedangkan di Kabupaten dan Kota Serang, hujan deras mengakibatkan genangan air di beberapa perumahan dan permukiman. Sedangkan di wilayah Tangerang tidak ada laporan terjadi banjir yang masuk ke BPBD Banten.
Nana mengatakan, BPBD telah menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Lebak berupa paket alat kebersihan, selimut, tikar dan penyerahan bantuan terpal untuk korban banjir Pandeglang.
"Kami masih terus menunggu laporan terkini dan hasil pemantauan di lapangan," imbuhnya.
- Baca Juga : BPBD: 10 Daerah di Jatim Potensi Kekeringan
- Baca Juga : BPBD Jatim Dalami Ancaman Pergerakan Tanah di Lumajang
Nana juga mengingatkan, peran aktif masyarakat juga diperlukan untuk mengurangi risiko bencana, masyarakat diimbau tidak mendirikan bangunan di lokasi yang berpotensi terjadinya bencana.
"Untuk menghindari banjir, jangan membangun di bantaran kali atau sungai serta di lokasi lokasi yang sudah diketahui sering terjadi banjir," kata Nana. []