Magelang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang menambah kapasitas barak pengungsian untuk warga lereng Merapi. Langkah ini untuk mengantisipasi adanya penambahan jumlah pengungsi jika Merapi erupsi.
"Setelah kemarin kami menyediakan tempat pengungsian, sekarang kami menambah kapasitas. Tadinya, kami menyediakan sebanyak 278 bilik, kalau dihitung KK-nya ada 1.028, sehingga kami masih membutuhkan 750-an bilik lagi," terang Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Magelang Edi Susanto, Jumat, 13 November 2020.
Dari jumlah kebutuhan sebanyak 750 bilik tersebut, BPBD kini sudah membuat sebanyak 950 bilik. "Artinya, kalau misalkan kemudian ada tambahan (warga) desa yang mengungsi, maka kami masih punya cadangan 200 bilik," ujar dia.
Setelah ini, kami persiapkan skenario apabila terjadi penambahan pengungsi dari 10 desa.
Dari 200 bilik cadangan tersebut, lanjut Edi, 78 diantaranya saat ini masih dalam proses pembuatan. Sejauh ini, seluruh pengungsi dari lereng Gunung Merapi telah tertampung dalam bilik-bilik yang ada di sembilan titik pengungsian.
"Untuk sementara ini, pengungsi yang dilayani masih 11 dusun di empat desa. Setelah ini, kami persiapkan skenario apabila terjadi penambahan pengungsi dari 10 desa. Kami susun lagi, tentu tidak sendirian, kami hadirkan desa penyangga, desa terdampak, kemudian pihak-pihak yang berkepentingan untuk itu," urai Edi.
Baca juga:
- Polda Jateng Siapkan Tenda dan Bed untuk Pengungsi Merapi
- Waspada, Magma Merapi Berada di 1,5 Kilometer dari Puncak
- Di Balik Batalnya Rapid Test Pengungsi Merapi di Boyolali
Untuk diketahui, hingga Jumat, 13 November 2020, warga Merapi yang mengungsi mencapai jumlah 814 jiwa. Mereka tersebar di sembilan titik pengungsian. []