Tulungagung - Tim penjinak bom Brigade Mobil (Brimob) Polda Jawa Timur mengevakuasi bom mortir aktif yang diduga peninggalan Perang Dunia II yang ditemukan pemancing di sekitar Sungai Brantas, Tulungagung, Jawa Timur.
Penjinak bom (Jibom) yang mengenakan pakaian khusus untuk mengantisipasi ledakan sempat menjadi tontonan warga. Petugas sebelumnya telah memasang garis polisi untuk mencegah warga berada di sekitar tempat penemuan bom.
"Bom ini masih bisa meledak karena ada mesiunya, tetapi fuse atau pemantik sudah hilang," kata Kepala Tim Jibom Brimob Polda Jatim Aiptu Robertus Doni dikonfirmasi usai evakuasi, dilansir dari Antara, Jumat, 6 September 2019.
Setelah berhasil diangkat dari dalam aliran sungai dengan cara digotong, mortir itu kemudian dibawa ke markas Brimob Polda Jatim di Kediri.
Proses evakuasi dilakukan bersama tim gabungan dari Brimob, TNI, dan Polsek Ngantru Tulungagung.
"Kami periksa dulu, nantinya akan kami serahkan ke Gegana Polda Jatim untuk dilakukan peledakan," kata Robertus.
Menurut dia, mortir seberat 70 kilogram itu adalah sisa peninggalan Perang Dunia II. Diduga bom itu dulunya dijatuhkan dari pesawat tempur dan masuk aliran Sungai Brantas.
Robertus memastikan mortir tersebut memiliki daya ledak tinggi. Dampak ledakan, diperkirakan, mampu merusak struktur Jembatan Ngujang yang ada di dekatnya.
Sementara, Kapolsek Ngantru AKP Puji Widodo mengatakan mortir itu memiliki panjang 75 sentimeter dengan diameter 40 sentimeter.
"Kami sudah mengamankan sejak tadi malam dengan memasang garis polisi," kata Puji.
Mortir sisa Perang Dunia II sebelumnya ditemukan seorang pemancing yang sedang memancing di dekat Jembatan Sungai Brantas pada Kamis, 5 September 2019 sore. []