Medan - Dalam menggerakkan usaha mikro kecil menengah (UMKM), calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution sudah membuat satu aplikasi diberi nama kolabin.id, atau Kolaborasi untuk Indonesia, sarana edukasi bagi masyarakat akan pentingnya UMKM.
Saat bersilaturahmi dengan warga Jalan HM Jhoni, Gang Makmur, Medan Area pada Rabu, 7 Oktober 2020, Bobby Nasution mendapati berbagai pertanyaan dari warga.
Seperti Lili Asnani, mengeluhkan lapangan pekerjaan semakin sedikit di Kota Medan. Padahal warga sangat membutuhkan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan, apalagi di masa pandemi seperti sekarang.
"Bagaimana Bang Bobby menjawab masalah lapangan pekerjaan di Kota Medan saat ini," tanya Lili.
Menjawab itu, Bobby Nasution mengungkapkan masalah lapangan pekerjaan ini, tidak hanya terjadi di Kota Medan, namun di semua tempat.
"Dan diperkirakan membutuhkan sekitar dua tahun untuk recovery (pemulihan) ekonomi akibat pandemi ini," jelasnya.
Dijelaskan Bobby, UMKM menyerap sekitar 70 persen tenaga kerja di Kota Medan. Sedangkan korporasi besar, tidak sampai menyerap lima persen tenaga kerja.
"Makanya kami berkomitmen menggerakkan sektor UMKM," terangnya.
Mempelajari krisis ekonomi yang pernah terjadi pada 1998, tutur Bobby, UMKM tidak terdampak.
Kami akan mewajibkan ASN untuk menggunakan produk UMKM Kota Medan
Tapi krisis akibat pandemi ini, selain kesehatan, yang pertama kali terpukul itu adalah UMKM.
"Terutama UMKM dengan income (pendapatan) harian, karena kita diharuskan untuk membatasi kegiatan," ungkapnya.
Makanya, sambung alumni S-2 Agribisnis IPB ini, sekarang dia fokus pada pergerakan UMKM. Mengedukasi dan memberi bantuan kepada UMKM.
"Kepada penggiat UMKM ini, sebenarnya banyak sekali bantuan yang telah diprogramkan untuk menstimulus UMKM. Contohnya bantuan dana Rp 2,4 juta untuk UMKM yang bisa dimanfaatkan langsung," kata dia.
Tinggal lagi, jelas Bobby, bagaimana cara UMKM mendapatkannya, inilah yang harus disosialisasikan Pemko Medan.
Untuk itu, Bobby dan tim sudah membuat aplikasi diberi nama kolabin.id, atau Kolaborasi untuk Indonesia, yang akan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat akan pentingnya UMKM.
"UMKM juga diedukasi langkah yang harus dilakukan, agar jualannya bagus sehingga bisa mendapatkan pasar," terangnya.
Di masa pandemi ini, terang Bobby, Pemko Medan harusnya bisa mengambil alih masalah market atau pemasaran produk UMKM. Karena saat ini, masalah utama adalah rendahnya daya beli.
"Untuk itu, saya berjanji, akan membuka market bagi UMKM. Ketika nanti menjadi wali kota, insyaallah, kami akan mewajibkan ASN menggunakan produk UMKM Kota Medan. Karena kalau tidak distimulus seperti itu, market UMKM tidak akan bisa maju," jelasnya. [] PEN