Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyatakan telah menyalurkan dana hibah penggantian untuk warga Palu pascabencana 2018 lalu. Doni mengatakan, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menggelontorkan dana sebesar Rp 1,9 triliun.
"Pagi ini ditanda tangan bantuan hibah daerah dari Kemenkeu kepada tiga Bupati dan satu Walikota, senilai Rp 1,9 triliun. Dana ini diharapkan dalam waktu 7 hari kerja sudah masuk ke rekening kas daerah," kata Doni saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2019.
Doni menjelaskan, nantinya, dana yang telah dikirim ke kas daerah, akan disalurkan oleh pengelola didaerahnya masing-masing dan langsung dikirim ke rekening penerima dana hibah. Penggantian dibagi tiga kelas, ada yang menerima penggantian kerusakan berat, kerusakan sedang, dan kerusakan ringan.
Nominal yang akan diterima, lanjutnya, juga berbeda bagi korban yang rumahnya mengalami kerusakan berat akan menerima uang atau dana hibah sebesar Rp 50 juta, kerusakan sedang Rp 25 juta, dan kerusakan ringan Rp 10 juta.
Bantuan hibah daerah dari Kemenkeu kepada tiga Bupati dan satu Walikota, senilai Rp 1,9 triliun. Dana ini diharapkan dalam waktu 7 hari kerja sudah masuk ke rekening kas daerah.
Doni menyebut terdapat jenis bangunan yang tengah dikerjakan rekonstruksinya. Hal itu terbagi dalam dua jenis: in situ (bangun di lokasi tetap) dan relokasi (bangun di lokasi baru).
Yang tergolong in situ, total rumah yang akan dibangun sebanyak 85.803 unit. Bangunan itu terdiri dari rumah rusak berat sebanyak 15.448 unit, rusak sedang 27.706 unit, dan rusak ringan sebanyak 42.609 unit. Sedangkan bangunan in situ yang sudah selesai dibangun dari dana hibah luar negeri sebanyak 4.522 unit rumah.
"Ini sudah berlangsung 3 bulan, sudah ada 3.000 unit rumah proses dan 60 yang sudah jadi," tuturnya.
Sementara itu, untuk rumah yang harus direlokasi karena berada pada kawasan atau zona merah yang tergolong rawan bencana berjumlah 11.643 unit. []
