Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyatakan korban meninggal akibat bencana gempa di Ambon bertambah menjadi 39 jiwa. Hingga kini pihaknya masih terus melakukan penanganan di wilayah yang terdampak gempa.
"Kami sampaikan perkembangan di Maluku, sampai dengan data tadi malam, korban jiwa meninggal 39 jiwa. Korban luka berat dan sedang-ringan 1578 orang, jumlah pengungsi sebanyak 170.900 jiwa," kata Doni di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2019.
Doni menuturkan, ribuan rumah juga mengalami kerusakan akibat bencana gempa. Dia bersama tim dari BNPB terus memantau perkembangan yang terjadi di kota Ambon hingga hari ini.
"Sampai dengan data semalam juga, untuk rumah rusak berat mencapai 1.273. Lalu rusak sedang 1837, dan rusak ringan 3245. Total ada 6.355 unit," tuturnya.
Kami sampaikan perkembangan di Maluku, sampai dengan data tadi malam, korban jiwa meninggal 39 jiwa.
Doni mengatakan, hari ini dia akan kembali ke Ambon untuk memantau langsung kelanjutan penanganan para korban di sana.
"Malam ini saya diperintahkan Presiden untuk kembali ke Ambon. Sejak 26 September lalu sebelum 24 jam kejadian, saya sudah ke sana untuk pastikan penanganan berjalan maksimal. Kami pastikan semua proses penanganan bencana bisa terlaksana dengan baik," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan bantuan tahap awal untuk penanganan korban gempa di Maluku.
Bantuan senilai Rp 1,3 miliar ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku yang diwakili oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku, Sartono Pining. Pemberian ini diserahkan oleh Mensos saat mengunjungi korban bencana gempa di Kota Ambon, pada Senin 30 September 2019.
Saat itu, Mensos juga berjanji, untuk warung atau toko-toko yang mengalami kerusakan akibat bencana, maka pihaknya akan membantu melalui program UEP atau Usaha Ekonomi Produktif. []
