Lhokseumawe - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda merilis laporan, kabut asap yang melanda sebagian wilayah Aceh beberapa hari lalu, kini mulai hilang.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun I Sultan Iskandar Muda Zakaria, Senin 29 Juli 2019 mengatakan, pihaknya juga memantau di sejumlah wilayah, jarak pandang saat ini normal dan tidak ada gangguan.
"Kami sudah memantau di sejumlah wilayah, maka jarak pandangnya saat ini normal dan kabut asapnya sudah mulai hilang. Begitu juga dengan aktivitas penerbangan tidak ada yang mengalami kendala," ujar Zakaria.
Dia menambahkan, kini hanya ada satu titik panas atau hotspot, yaitu terpantau di wilayah Kecamatan Bubon, Kabupaten Aceh Barat, sebelumnya terpantau hingga titik panas.
Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tidak membuka lahan dengan metode membakar, karena saat musim kemarau lahan gambut sangat mudah terbakar dan bisa menyebabkan terjadinya kabut asap.
Baca juga:
"Kami selalu mengimbau kepada masyarakat agar jangan membakar lahan, karena untuk lahan gambut saat ini kondisinya kering dan sangat mudah terbakar, apalagi daerah kita sedang musim kemarau," tutur dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, wilayah Provinsi Aceh mulai diselimuti asap, yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan dan lahan (karhutla). Kabut asap itu mulai terpantau sejak Sabtu, 27 Juli 2019.
Kabut asap ini disebabkan karena adanya kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah, yaitu di Kabupaten Nagan Raya, Aceh Singkil, Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Jaya, sehingga meluas ke daerah lain.
Bukan hanya itu saja, kabut asap mulai meluas ke wilayah Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Subulussalam, Kota Lhokseumawe, Aceh Tengah dan wilayah Pidie yang berada di kawasan pegunungan.[]
