TAGAR.id, Jakarta - Nongkrong merupakan kegiatan yang tak bisa ditinggalkan dan membudaya di Indonesia. Dengan memiliki ketergantungan pada kehidupan sosial, warga negara Indonesia tak bisa melewatkan kegiatan nongkrong.
Bagi kalangan mahasiswa, ngopi telah menjadi pendamping, baik untuk belajar, diskusi, hingga rumpi. Bisa terlihat euphoria berkumpul bersama alias nongkrong di sejumlah tempat seperti warung kopi. Kondisi itu dibidik warung-warung kopi untuk menyajikan tempat nongkrong dan menikmati kopi.
Seperti Warung Ngopi Bjong yang berlokasi di daerah Nologaten Catur Tunggal Depok Sleman, Yogyakarta. Warung ini mengusung konsep kesederhanaan.
“Konsep dari warung ini adalah kesederhanaan dan apa adanya, itulah kenapa disini kami menyebut tempat ini sebagai warung ngopi bukannya warung kopi,” kata Ronny Matuda, owner Warung Ngopi Bjong, dalam wawancara Harian Merapi, 13 September 2019.
Nama Bjong ini dipilih langsung oleh Ronny atau yang akrab disapa Awang. Sebutan untuk Bjong sebagai warung ngopi pun ada maknanya tersendiri. Awang menyebut, bahwa Bjong lebih memilih menggunakan julukan warung daripada café yang terkesan formal. Selain itu, menurut Wikipedia ada tiga makna yang terkandung dari arti kata warung, yakni kesederhanaan, keakraban dan kesadaran.
Bjong merupakan plesetan dari nama desa Bojong, desa tempat tinggal Awang yang berada di kabupaten kota Magelang. Walaupun asing namanya, namun unik dan tentu menggugah orang yang berkunjung ke warung ngopi ini.
Ya, berharap saja nama Bjong bisa menjadi brand seperti Nike.
Sasaran utama dari Bjong adalah masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya. Setiap harinya pihak dari Bjong menargetkan penjualan 100 item produk, baik makanan maupun minuman. Namun, kembali pada tujuan awal dari Bjong yang tidak menonjolkan menunya, melainkan target utamanya adalah menjual suasana.
Target atau yang bisa dikatakan sebagai misi utama dari Bjong adalah mengembangkan waktu operasionalnya Warung Ngopi Bjong.
Sementara itu, Bjong akan berencana mengembangkan konsep warung ngopi menjadi konsep waralaba. Ia berharap nama Bjong tidak hanya sekedar menjadi suatu brand saja.
“Ya, berharap saja nama Bjong bisa menjadi brand seperti Nike,” ungkapnya. []
Baca juga