Jakarta - Seks oral banyak dipraktikkan, tidak hanya oleh kalangan homoseksual tapi juga oleh heteroseksual. Pada beberapa orang, seks oral berguna untuk membantu wanita mencapai klimaks dan pria mendapat ereksi. Seks oral, juga dikenal sebagai hubungan oral adalah bentuk aktivitas seksual yang melibatkan penggunaan mulut, bibir atau lidah untuk merangsang alat kelamin atau anus pasangan Anda.
Dilansir dari Boldsky, hampir 14 persen sampai 50 persen remaja telah melakukan lebih banyak seks oral daripada hubungan seksual dan sedikit remaja yang terlibat dalam perlindungan penggunaan seks oral. Yang menjadi pertanyaan adalah dapatkah HIV menularkan melalui seks oral? Inilah penjelasannya.
Jenis - jenis seks oral
1. Cunnilingus (kontak oral vagina): Ketika vagina atau vulva wanita, terutama klitoris dirangsang secara oral oleh bibir dan lidah pasangannya.
2. Fellatio (kontak penis oral): Stimulasi oral penis pria melalui mulut pasangannya.
3. Analingus (kontak anal oral): Stimulasi oral pada anus pasangan dengan lidah atau bibir.
Risiko seks oral
Seks oral itu wajar dan kedua pasangan dapat menikmatinya jika mereka menyetujuinya. Tapi, melakukan seks oral tanpa kondom memiliki risiko.
Banyak ahli mengatakan seks oral tidak aman karena berisiko tinggi tertular atau menularkan Infeksi Menular Seksual (IMS), karena seks oral melibatkan menjilati atau menghisap alat kelamin atau anus pasangan Anda, yang membuat Anda lebih mungkin bersentuhan dengan cairan atau kotoran alat kelamin.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Global Infectious Diseases, seks oral meningkatkan risiko beberapa IMS seperti sifilis, gonore, herpes, Chlamydia, HPV dan HIV.
- Baca Juga : 5 Kebiasaan Ini Bisa Melemahkan Imunitas
Sex oral dan risiko HIV
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, yang menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Virus ini mudah ditularkan melalui kontak dengan darah, air mani, cairan pra-ejakulasi, ASI, cairan vagina, dan cairan rektal.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kemungkinan orang HIV negatif tertular HIV melalui seks oral dari pasangan yang HIV-positif sangat rendah. Namun, faktor risiko pasti tertular HIV sulit dideteksi karena kebanyakan orang yang melakukan seks oral juga terlibat dalam seks anal atau vaginal.
Jenis seks oral yang dapat meningkatkan risiko HIV adalah fellatio (kontak penis oral), namun tetap saja risikonya sangat rendah. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko penularan HIV melalui seks oral yang meliputi luka terbuka di mulut, vagina atau pada penis, kontak oral dengan darah menstruasi, gusi berdarah dan memiliki penyakit menular seksual lainnya (PMS).
Seks oral dengan ejakulasi dinilai lebih berisiko dibandingkan seks oral tanpa ejakulasi. Dan seks anal reseptif dianggap lebih berisiko daripada seks anal insertif dibandingkan dengan seks oral.
Sangat sedikit bukti yang menunjukkan bahwa HIV dapat ditularkan melalui seks oral. Penelitian yang lebih luas diperlukan untuk memberikan bukti yang cukup tentang penularan HIV melalui seks oral.
Cara mengurangi risiko HIV
Pasangan dapat menurunkan risiko penularan HIV dari seks oral dengan tidak membiarkan pasangan pria Anda berejakulasi di mulut Anda. Keluarkan penis dari mulut Anda sebelum pria anda melakukan ejakulasi.
Penggunaan kondom atau dental dam selama seks oral dianjurkan untuk mengurangi risiko HIV.
Pada intinya, seks oral memiliki risiko penularan HIV yang lebih rendah dibandingkan dengan seks anal atau vaginal.
Meskipun risiko penularan HIV melalui seks oral rendah, disarankan untuk menggunakan pelindung saat melakukan seks oral. []