TAGAR.id, Jakarta - Baik pria maupun wanita sama-sama berpeluang terjangkit HIV/AIDS. Sebenarnya, tidak ada perbedaan ciri HIV dan AIDS pada wanita dengan laki-laki, keduanya akan mengalami gejala sesuai dengan tahapan infeksi HIV yang dialaminya.
Dilansir dari Boldsky, berikut adalah tahapan yang dialami oleh wanita yang menderita HIV dan AIDS, gejala yang paling umum terjadi pada Wanita dan patut diwaspadai.
1. Infeksi
HIV membuat sistem kekebalan lemah, sehingga tubuh akan sulit melawan kuman dan mengakibatkan perkembangan infeksi oportunistik (IO). Beberapa IO yang umum termasuk tuberkulosis, kandidiasis oral atau vagina, dan pneumonia. Infeksi jamur, yang merupakan jenis kandidiasis, dan infeksi bakteri mungkin lebih umum terjadi pada wanita HIV-positif.
2. Perubahan menstruasi
Perempuan HIV-positif dapat mengalami perubahan pada siklus menstruasi mereka, seperti aliran menstruasi yang lebih ringan atau lebih deras dari biasanya, atau dalam beberapa kasus, bahkan mungkin tidak mendapatkan menstruasi. Gejala pramenstruasi yang parah juga dilaporkan.
3. Penyakit radang panggul (PID)
PID adalah infeksi pada organ reproduksi wanita (rahim, saluran tuba, dan ovarium). PID pada perempuan HIV-positif mungkin lebih sulit untuk diobati dan gejalanya bisa bertahan lebih lama dari biasanya dan mungkin sering muncul kembali.
4. Infeksi menular seksual (IMS)
Human papillomavirus (HPV), yang menyebabkan kutil kelamin, lebih aktif pada orang HIV-positif. Inilah yang dilaporkan sebagai salah satu penyebab peningkatan jumlah orang yang terinfeksi penyakit menular seksual. Pengobatan mungkin tidak efektif dalam kasus ini karena tubuh orang yang HIV-positif mungkin tidak merespon pengobatan.
5. Demam dan keringat malam
Orang HIV-positif mungkin mengalami demam ringan, dengan suhu antara 37,7 - 38,2 derajat Celcius. Karena demam rendah, mereka yang tidak menyadari status HIV-positifnya dapat mengabaikan gejala tersebut. Pada beberapa orang, demam akan dibarengi dengan keringat malam juga.
6. Kelenjar bengkak
Kelenjar getah bening adalah struktur kecil (mengandung sel-sel kekebalan) yang berfungsi sebagai penyaring zat berbahaya untuk melindungi tubuh Anda dari infeksi dan penyakit. Ketika HIV mulai menyebar ke dalam tubuh, sistem kekebalan segera beralih ke mode perlindungan, inilah yang menyebabkan kelenjar getah bening membengkak (kelenjar bengkak).
7. Ruam dan luka
Gejala HIV umum lainnya adalah masalah kulit (ruam dan luka) dan bisa menjadi gejala HIV itu sendiri atau akibat dari infeksi atau kondisi yang bersamaan. Luka juga bisa terbentuk di kulit mulut, alat kelamin, dan anus.
- Baca Juga : Setiap Ibu Hamil Wajib Tes HIV/AIDS
8. Gejala mirip flu
Pada minggu-minggu awal tertular virus, tidak setiap wanita akan mengalami gejala. Beberapa orang mungkin mengalami gejala mirip flu ringan, seperti demam, sakit kepala, kurang energi, kelenjar getah bening membengkak dan ruam. Beberapa gejala HIV tambahan yang dilaporkan dialami wanita adalah, gonorea, klamidia, trikomoniasis, dan risiko kanker serviks.