BI Pede Rupiah Stabil di 15.000 Hingga Akhir Tahun

Bank Indonesia optimistis nilai tukar rupiah akan berada pada level Rp 15.000 per dolar AS pada penghujung tahun nanti.
Ilustrasi uang rupiah. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Bank Indonesia optimistis nilai tukar rupiah akan berada pada level Rp 15.000, per dolar AS pada penghujung tahun nanti. Nada positif tersebut dilontarkan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo saat menggelar paparan virtual di kantornya, Rabu, 6 Mei 2020.

Nilai tukar pada Senin (4/5) ditutup pada level Rp 15.050 dan pada hari Selasa (5/5) menguat Rp 15.010

Menurut Perry, kondisi rupiah kini terus mengalami tren penguatan seiring dengan faktor fundamental inflasi yang rendah dengan kisaran tiga  persen. Selain itu, defisit neraca perdagangan pada kuartal I/2020 hanya sekitar 1,5, persen hingga 2 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga: Bunga Acuan Tetap, Rupiah Terkoreksi Tipis 

"Kami juga mencatat perbedaan suku bunga (yield spread) sangat tinggi, Yield SBN 10 tahun Indonesia sebesar 8,02 persen, sedangan yield UST Note 10 tahun sebesar 0,3 persen-04 persen, sehingga yield spread sebesar 7,5 persen. Faktor tersebut menyebabkan nilai tukar undervalued dan diperkirakan bergerak stabil dan cenderung menguat,' ujar Perry di Jakarta, Rabu 6 Mei 2020.

Sebagai Informasi, nilai tukar pada Senin (4/5) ditutup pada level Rp 15.050 dan pada hari Selasa (5/5) menguat Rp 15.010. Pergerakan nilai tukar dalam jangka pendek (harian) dipengaruhi oleh faktor teknikal (sentimen) positif. Yakni sejumlah wilayah di AS dan Eropa akan membuka kegiatan ekonomi, pernyataan board members The Fed yang menyampaikan bahwa ekonomi AS akan membaik di semester II-2020, meskipun di semester I-2020 mengalami resesi ekonomi serta peningkatan harga minyak.

BIGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kiri), didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kiri), Deputi Gubernur Erwin Rijanto (kedua kanan) dan Rosmaya Hadi di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020). (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso/ama)

Sementara itu, beberapa sentimen negatif yang dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yaitu ketegangan hubungan antara AS dan Tiongkok, ketegangan hubungan Korea Utara dan Korea Selatan.

Simak Pula: Rupiah Menguat, BI Ucapkan Terima Kasih ke Eksportir

"Kami juga melihat putusan Mahkamah Konstitusi Jerman bahwa quantitative easing (QE) yang dilakukan Bank Sentral Eropa (ECB) berpotensi memberikan tekanan terhadap rupiah," kata Gubernur BI.[]

Berita terkait
Bunga Acuan Tetap, Rupiah Terkoreksi Tipis
Rupiah pada Selasa, 14 April 2020 terkoreksi tipis setelah Bank Indonesia mengumumkan suku bunga acuan yang tetap di posisi 45 persen.
Rupiah Menguat, BI Ucapkan Terima Kasih ke Eksportir
Bank Indonesia mengapresiasi para eksportir yang ikut dalam memasok valas sehingga dapat terus menopang stabilitas nilai tukar rupiah.
Politisi Golkar Minta BI Perkuat Stabilitas Rupiah
BI didorong untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah untuk menarik minat eksortir mengkonversikan dananya ke rupiah.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.