Rupiah Menguat, BI Ucapkan Terima Kasih ke Eksportir

Bank Indonesia mengapresiasi para eksportir yang ikut dalam memasok valas sehingga dapat terus menopang stabilitas nilai tukar rupiah.
Berdasarkan kurs nilai tukar rupiah melemah ke posisi Rp16.000 per dolar AS. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyampaikan apresiasi kepada para eksportir yang ikut dalam memasok valuta asing sehingga dapat terus menopang stabilitas nilai tukar rupiah. "BI mengapresiasi upaya eksportir yang turut mendorong penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah di pasar valas," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa, 14 April 2020 seperti dikutip dari Antara.

Menurut Perry, nilai tukar rupiah yang kembali menguat mulai minggu kedua April 2020 juga dipengaruhi oleh meredanya kepanikan pasar keuangan global serta kepercayaan pasar terhadap kebijakan BI maupun pemerintah.

Baca JugaPolitisi Golkar Minta BI Perkuat Stabilitas Rupiah

Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah turut didukung oleh meningkatnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik setelah ditempuhnya kebijakan di banyak negara termasuk Indonesia dalam memitigasi dampak penyebaran Covid--19.

Kami perkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dan cenderung menguat ke arah Rp15 ribu per dolar AS pada akhir tahun 2020.

Perry menambahkan pada 13 April 2020, nilai tukar rupiah menguat 4,35 persen secara point to point dibandingkan level pada akhir Maret 2020. “Sementara kalau dihitung secara year on year (yoy) dari posisi akhir 2019, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi 11,18 persen,” tuturnya.

BIGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kiri), didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kiri), Deputi Gubernur Erwin Rijanto (kedua kanan) dan Rosmaya Hadi di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020). (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso/ama)

Menurutnya, BI memandang bahwa level nilai tukar rupiah sejauh ini memadai untuk mendukung penyesuaian perekonomian yang secara fundamental tercatat undervalued. “Kami perkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dan cenderung menguat ke arah Rp15 ribu per dolar AS pada akhir tahun 2020.”

Perry mengatakan BI akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar. Dalam kaitan ini, bank sentral akan terus meningkatkan intensitas intervensi di pasar Domestic Non Delivery Forward (DNDF), pasar spot, dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder.

Simak Pula: Covid-19 Buat Rupiah Terjun Bebas Sudah Diprediksi

“Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, Bank Indonesia terus mengoptimalkan operasi moneter guna memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas,” ucap Perry. []

Berita terkait
Terus Merosot, Jokowi Minta BI Stabilkan Rupiah
Presiden Jokowi memerintahkan BI untuk fokus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah gejolak pasar keuangan akibat pandemi global Covid.19.
Virus Corona di China, Bikin Nilai Tukar Rupiah Loyo
Penyebaran wabah Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona berdampak pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah-Bursa Lemah, BI: Investor Global Takut Corona
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah dan bursa yang cenderung melemah terpengaruh oleh investor global.
0
Jokowi Dorong Negara G7 untuk Investasi Sektor Energi Bersih di Indonesia
Presiden Jokowi ajak negara-negara G7 untuk berkontribusi memanfaatkan peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia