BI: Covid-19 Gelombang Kedua Penyebab Rupiah Melemah

Bank Indonesia menyebutkan gelombang kedua Covid-19 menjadi salah satu indikator yang membuat nilai tukar rupiah tertekan sejak tiga hari terahir.
Ilustrasi rupiah (Foto: Antara/Citro Atmoko

Jakarta - Ada dua faktor internal yang menyebabkan nilai tukar rupiah mengalami tekanan dalam beberapa hari ini. Pertama, gelombang kedua virus corona Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat. Menurut Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, isu gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Tanah Air menjadi salah satu indikator yang membuat nilai tukar rupiah tertekan sejak tiga hari terakhir.

Baca Juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 4,5 Persen 

“Dua-tiga hari terakhir ini pada saat global relatif tenang, ternyata rupiah menjadi salah satu mata uang yang terpuruk di regional karena masalah domestik,” kata Dody dalam webinar di Jakarta, Jumat, 3 Juli 2020.

Menstabilkan nilai tukar rupiah bukan perkara mudah karena berhadapan dengan ekspektasi dan kepercayaan pasar.

Menurutnya, isu di dalam negeri lainnya yang membuat rupiah tertekan adalah terkait pembagian beban dalam penyelamatan ekonomi atau burden sharing. “Ini kemudian yang berakibat rupiah sampai pagi ini tertekan,” tutur Dody.

Dody menambahkan, menstabilkan nilai tukar rupiah bukan perkara mudah karena berhadapan dengan ekspektasi dan kepercayaan pasar. Kondisi itu, menuntut bank sentral untuk merespons cepat agar stabilisasi nilai tukar rupiah dapat dilakukan dengan mulus.

Salah satunya dengan menjaga kepercayaan pasar atau para penanam modal asing yang sejak beberapa hari terakhir masuk ke Indonesia melalui Surat Berharga Negara (SBN). Berdasarkan data BI, sejak 14 April 2020 hingga 25 Juni 2020, aliran modal asing ke portofolio SBN mencapai Rp 17 triliun.

Baca Juga: BI Bali Jaga Inflasi di Kisaran Nasional

Akibatnya, ucap Dody, cadangan devisa melonjak dari US$ 120 miliar pada Maret 2020 menjadi US$ 130,5 miliar pada akhir Mei 2020. Namun, nilai tukar masih lebih baik dibandingkan pada posisi 8 April 2020 yang sempat merosot ke Rp 16.200 per dolar AS karena masa awal pandemi Covid-19 di Indonesia. []

Berita terkait
Rupiah Menguat, BI Ucapkan Terima Kasih ke Eksportir
Bank Indonesia mengapresiasi para eksportir yang ikut dalam memasok valas sehingga dapat terus menopang stabilitas nilai tukar rupiah.
BI Pede Rupiah Stabil di 15.000 Hingga Akhir Tahun
Bank Indonesia optimistis nilai tukar rupiah akan berada pada level Rp 15.000 per dolar AS pada penghujung tahun nanti.
Bunga Acuan Tetap, Rupiah Terkoreksi Tipis
Rupiah pada Selasa, 14 April 2020 terkoreksi tipis setelah Bank Indonesia mengumumkan suku bunga acuan yang tetap di posisi 45 persen.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.