Cirebon - Selalu ada saja kreativitas masyarakat untuk menyulap kampungnya menjadi lebih menarik. Di Kampung Pulobaru RT 3 RW 6 Kelurahan Pulasaren, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat ada sensasi unik yang tidak didapatkan perkampungan lain.
Di kampung ini, jalanan aspal yang membelah permukiman warga dilukis sedemikian rupa. Lukisan tiga dimensi atau 3D membuat siapapun yang datang seolah berjalan di atas sungai.
Jalanan kampung sepanjang 150 meter itu didesain mirip aliran air sungai yang penuh biota air. Ada ikan, udang bahkan mermaid atau putri duyung. Kanan kiri jalan dilukis tebing yang makin mengesankan pemandangan sungai.
Kreasi warga kampung bakal memantik mereka yang hobi foto untuk mengabadikan pemandangan tak biasa ini. Pasti, berswafoto ria dengan latar belakang aliran sungai penuh ikan bakal menjadi momen ceria para remaja milenial.
Anak-anak senang bermain-main dengan lukisan ini. Karena mereka merasa berada di atas sungai.
Ternyata, tak hanya warga luar yang dipastikan bengong kagum melihat suguhan lukisan 3D Kampung Pulobaru. Anak-anak kampung setempat, yang notabene tiap hari berjalan di atas 'sungai', tak bosan untuk wara wiri di jalanan kampung
"Anak-anak senang bermain-main dengan lukisan ini. Karena mereka merasa berada di atas sungai. Jadi kalau jalan ya sangat hati-hati," kata Evi Maghfiroh, Jumat, 13 Desember 2019.
Evi menuturkan keindahan kampung yang tersaji saat ini berawal ketika kaum pria, bapak dan para pemuda, tengah iseng kumpul. Dari nongkrong, ngobrol sembari minum kopi, tercetus ide untuk membuat lukisan 3D di sepanjang jalan di gang kampung.
Maka dimulai lah ide kreatif itu bulan Juli lalu. Untuk kebutuhan kuas dan cat didapat dari hasil iuran warga. Mereka hanya berbekal kemampuan seadanya dan belajar secara otodidak dalam melukis.
"Kami membuatnya dari hasil swadaya masyarakat dan mereka sangat setuju dengan ide ini," tuturnya
Evi melanjutkan, dipilihnya lukisan aliran sungai penuh ikan karena pemukiman tersebut dulunya bernama Segara Rampak dengan sebuah kolam bernama Balong Panjunan. Ketika musim kemarau, banyak ikan yang terlihat sehingga para warga mengambilnya.
"Lama-kelamaan akhirnya tempat ini berubah menjadi perkampungan dan bernama Pulobaru. Dari filosofi itu makanya dipilih gambar sungai dan ikan," jelasnya.
Dengan adanya mural 3D di kampungnya, Evi dan warga Pulobaru berharap ada pihak lain yang bersedia membantu mempercantik wajah kampung. Seperti menambah mural grafitti di tembok, atau menambahkan hiasan lain.
Sehingga nantinya Kampung Pulobaru bisa menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat, khususnya anak-anak untuk bermain, sekaligus menjadi alternatif wisata.
"Sekarang kami masih terus dalam tahap pengecatan, setiap malam," ujar dia. []
Baca juga:
- Lukisan yang Dirampas Nazi Ditemukan di Museum New York
- Pemuda Banyumas, Ubah Sampah Plastik Jadi Lukisan
- Lulusan SMP di Tegal, Olah Sampah Plastik Jadi Lukisan