Jakarta - Vaksin Covid-19 berbayar yang semula direncanakan akhirnya dibatalkan setelah menuai protes dari berbagai kalangan. Bahkan, tidak sedikit yang menyebut sebagai ladang bisnis.
Namun, kondisi itu berbeda dengan negara tetangga Malaysia. Pemerintah Negeri Jiran itu dilaporkan bakal mengizinkan vaksinasi berbayar bagi warganya.
Dilansir dari laman VOA Indonesia, Minggu, 18 Juli 2021, Menteri Sains Malaysia Khairy Jamaluddin pada Jumat, 16 Juli 2021 mengatakan, negaranya akan segera mengizinkan penjualan vaksin Covid-19 Sinopharm dan Sinovac secara komersial.
Hal tersebut diputuskan ketika pemerintah mencoba meningkatkan program vaksinasi di tengah kasus Covid-19 yang melonjak. Malaysia memiliki salah satu dari jumlah infeksi virus Corona per kapita tertinggi di Asia Tenggara, tetapi juga sekaligus menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tercepat.
Dari sumber Reuters, vaksin Sinopharm - yang disetujui Malaysia pada hari Jumat, 16 Juli untuk penggunaan darurat- akan segera dijual untuk pembelian pribadi.
Sementara itu, vaksin Sinovac akan tersedia untuk umum mulai 1 Agustus, setelah pemerintah menerima pengiriman sekitar 15 juta dosis, katanya.
Malaysia pada hari Jumat, 16 Juli 2021 melaporkan 12.541 kasus virus corona baru, sehingga total infeksi menjadi 893.323, termasuk 6.728 kematian.
Malaysia sebelumnya mengatakan akan berhenti memberikan vaksin Sinovac setelah stoknya habis, dan sebaliknya akan sangat bergantung pada vaksin Pfizer untuk program vaksinasi nasionalnya.
Pada hari Jumat, 16 Juli, Khairy mengklarifikasi bahwa kelebihan vaksin Sinovac akan tetap tersedia bagi mereka yang mungkin memiliki masalah alergi dengan vaksin lain.
"Tidak ada masalah atas kemanjuran Sinovac," katanya.
Malaysia juga akan mempertimbangkan untuk membeli lebih banyak dosis dari Sinovac jika terjadi kekurangan vaksin AstraZeneca dari negara tetangga Thailand, kata Khairy. []
Baca juga
- WHO Sentil Pemerintah Indonesia yang Jual Vaksin Berbayar
- Akhirnya, Vaksin Berbayar Dibatalkan Setelah Menuai Protes