Bencana Kebakaran Paling Banyak Terjadi di Aceh

Dari seluruh kejadian bencana yang berjumlah 75 kali kejadian, kebakaran pemukiman mendominasi sebanyak 37 kali kejadian di Aceh.
Delapan unit rumah di Desa Lawe Disky Sabas, Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara. (Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, menyampaikan frekuensi kebakaran pemukiman menjadi bencana yang paling banyak terjadi dibandingkan bencana lainnya yang terjadi di Provinsi Aceh pada bulan Agustus tahun 2020 ini.

Dari seluruh kejadian bencana yang berjumlah 75 kali kejadian, kebakaran pemukiman mendominasi sebanyak 37 kali kejadian. Bencana kedua yang paling banyak terjadi adalah angin puting beliung sebanyak 18 kali kejadian.

Kemudian, disusul kebakaran hutan dan lahan yakni sebanyak 12 kali kejadian dan menghanguskan 75 hektare lahan. Selanjutnya banjir sebanyak 5 kali kejadian, Gempa 4 kali dan longsor 2 kali kejadian serta Gempa Bumi satu kali kejadian.

"Wilayah yang paling banyak mengalami kejadian bencana pada bulan Agustus tahun 2020 ini adalah Sabang sebanyak 8 kali kejadian dan Kabupaten Bener Meriah sebanyak 6 kali kejadian yang keduanya didominasi oleh angin puting beliung," kata Sunawardi dalam keterangannya, Rabu, 2 September 2020.

Kemudian, lanjut Sunawardi, Aceh Timur serta Aceh Timur sebanyak 6 kali kejadian disusul Aceh Besar, Aceh Selatan dan Aceh Tenggara, masing-masing sebanyak 5 kali kejadian yang didominasi oleh kebakaran pemukiman.

Wilayah yang paling banyak mengalami kejadian bencana pada bulan Agustus tahun 2020 ini adalah Sabang.

Kebakaran pemukiman paling banyak terjadi di Aceh Utara dan Bireuen sebanyak 5 kali kejadian, Angin puting beliung paling banyak terjadi di Kota Sabang sebanyak 5 kali kejadian. Kebakaran hutan dan lahan paling banyak terjadi di Aceh Selatan sebanyak 3 kali kejadian. Dan Banjir paling banyak terjadi di wilayah Simeulue sebanyak 3 kali kejadian.

Disebutkan Sunawardi, kebakaran yang terjadi di Provinsi Aceh pada bulan Agustus 2020 menyebabkan 94 rumah, 47 ruko dan 1 sarana ibadah terbakar. Korban luka-luka berjumlah 2 orang. Korban terdampak berjumlah 72 KK/256 jiwa dari 37 Desa dan 37 Kecamatan.

"Adapun total kerugian yang disebabkan oleh kebakaran pemukiman pada bulan Agustus ini adalah 24 miliar," ujar Sunawardi.

Kata Sunawardi, dampak yang ditimbulkan akibat bencana di Aceh bulan Agustus tahun 2020 antara lain banyaknya masyarakat yang terdampak bencana sebanyak 396 KK atau 1.202 jiwa, pengungsi sebanyak 123 jiwa. Total Kerugian secara keseluruhan yang disebabkan oleh semua bencana di bulan Agustus 2020 adalah 32 Miliar.

"Selain itu pada Agustus tahun 2020 ini kita masih sangat disibukkan dengan adanya bencana wabah Covid-19 selaku bencana Non-Alam yang menghantui seluruh masyarakat dunia dan Indonesia, terutama masyarakat Aceh," ujar dia.

Kata dia, di Provinsi Aceh sendiri dari data terakhir tertanggal 31 Agustus 2020 terkonfirmasi sudah ada 1632 pasien positif C-19, dengan total sembuh 615 orang, meninggal 63 orang, dan yang masih dirawat 954 orang. Dengan total ODP sebanyak 2.522 orang dan PDP sebanyak 253 orang.

Oleh karena itu, lanjut dia, dengan semakin bertambahnya jumlah pasien positif C-19 di Nanggroe Aceh ini, masyarakat diharapkan untuk tetap tenang, tidak panik, dan tetap produktif dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap C-19. Selain itu masyarakat juga perlu menerapkan perilaku social distancing demi menghambat penyebaran virus tersebut.

Pemerintah, kata Sunawardi, juga telah mengimbau agar masyarakat bersiap untuk new normal alias hidup “berdampingan” dengan C-19 sambil menjalani aktivitas seperti biasa. Namun, tetap ada batasan-batasannya.

Ia menambahkan, sejak pandemi C-19 muncul, hampir semua orang mengalami kendala untuk menjalani kehidupan normal akibat pembatasan yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan virus tersebut. Namun, dengan usainya pembatasan tersebut, pemerintah menganjurkan untuk mulai melakukan kegiatan seperti biasa, tentunya sambil mematuhi protokol pencegahan C-19.

"Hal ini mendorong kita untuk lebih gencar dalam menerapkan langkah pencegahan dasar C-19, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer, tidak menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci, menerapkan physical distancing, serta mengenakan masker dalam setiap aktivitas, terutama di tempat umum," ujarnya. []

Berita terkait
Kebijakan Tak Pro Rakyat, Plt Gubernur Aceh Didemo
Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kepemimpinan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Beli Ikan Dapat Voucher di Pasar Baru Banda Aceh
Voucher diskon belanja kepada masyarakat yang berbelanja ikan di Pasar Al Mahirah Lamdingin, Banda Aceh, Aceh.
Puncak Penobatan 24 Finalis Agam Inong di Banda Aceh
Malam puncak penobatan Agam Inong Duta Wisata Kota Banda Aceh akan berlangsung pada Sabtu, 5 September 2020.
0
Lionel Messi Bawa Bisnis Bagus untuk PSG
Presiden PSG, Nasser al Khelaifi, mengkonfirmasi kepada MARCA bahwa Leo telah menguntungkan di musim pertamanya di PSG