Jakarta - Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air pada awal 2021. Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) melihat bencana terjadi juga karena ulah manusia.
"Selama ini kita telah begitu lama memunggungi sungai, laut, dan rawa-rawa. Dan alam memiliki caranya sendiri untuk meneriakkan rintihannya, antara lain dengan banjir, longsor dan lain-lain. Ragam bencana ini mengajak kita untuk introspeksi dalam memperlakukan alam," demikian siaran pers PGI yang disampaikan oleh humasnya Philip Situmorang pada Rabu, 20 Januari 2021 kemarin.
Meski demikian PGI kata Philip, menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana yang terjadi. Bencana telah memporak-porandakan kehidupan, juga menelan korban jiwa yang tidak sedikit.
Situasi ini semakin membuat miris karena terjadi di tengah pandemi Covid 19 yang belum berakhir.
"PGI mengungkapkan belarasa terhadap keluarga-keluarga yang terdampak dan duka mendalam atas korban jiwa," katanya.
Hal ini mengingatkan kita untuk lebih waspada terhadap berbagai kemungkinan bencana
PGI kata Philip, mengimbau gereja-gereja membawakan dalam doa-doa syafaat, di keluarga maupun komunitas, seraya juga menopang para korban dengan mengumpulkan bantuan sebagai wujud kepedulian sesama anak bangsa.
"Secara khusus PGI telah mendorong PGIW Kalsel dan PGIW Sulselbara untuk mengkoordinasikan bantuan bagi korban banjir di Kalsel dan korban gempa bumi di Sulbar," jelas Philip.
Disebutkan, selain emergensi respons, gereja perlu melibatkan diri dalam program trauma healing serta program pemulihan, dan pemberdayaan ekonomi warga.
Perhatian pemerintah, khususnya BNPB untuk turun tangan dan memastikan tak seorang pun korban yang terabaikan.
Pemerintah juga perlu segera merekonstruksi kerusakan-kerusakan yang terjadi agar roda kehidupan masyarakat segera pulih.
PGI juga melihat respons masyarakat terhadap ragam bencana masih kurang terutama mitigasi bencana.
"Hal ini mengingatkan kita untuk lebih waspada terhadap berbagai kemungkinan bencana mengingat kepulauan nusantara ini sangat rentan akan bencana alam. Ke depan, seluruh elemen masyarakat harus dipersiapkan sungguh-sungguh untuk deteksi dini dan kewaspadaan menghadapi bencana," pungkasnya.[]