Jakarta - Dikabarkan wilayah DKI Jakarta kembali masuk zona merah virus corona Covid-19, demikian sejumlah pesan berantai yang beredar via WhatsApp dan postingan di media sosial (medsos).
Dalam pesan berantai itu disertakan juga gambar yang diunggah salah satu pengguna Facebook, pada Selasa, 23 Juni 2020. Gambar dalam pesan itu menunjukkan peta Jakarta yang diberi ilustrasi virus berwarna merah sehingga menyerupai titik-titik kawasan rawan virus corona.
Selain gambar peta, penyebar pesan juga menambah narasi di bawahnya:
"DKI kembali Zona Merah, Bogor Zona Hitam. Welcome back Corona.... Hati2 ya & tetap jaga kesehatan, jagan lengah ...."
Hingga Rabu, 24 Juni 2020, unggahan tersebut telah disukai oleh 65 pengguna lain dan dikomentari sebanyak 30 kali di Facebook.
Benarkah wilayah DKI Jakarta kembali masuk zona merah Covid-19?
Cek Fakta
Dikutip dari Antara, Kamis, 25 Juni 2020, gambar peta di dalam pesan berantai tersebut memang berasal dari laman corona.jakarta.go.id. Hanya saja, ilustrasi itu bukanlah data terbaru pada pekan ketiga Juni 2020.
Ilustrasi tampilan persebaran corona virus Covid-19 dengan virus berwarna merah menjadi tampilan peta sebaran kasus corona di Jakarta pada April 2020.
Namun, tampilan peta kasus virus corona di Jakarta telah diperbarui dan lebih sederhana dengan gambar titik-titik merah, kuning, serta titik lain berwarna biru.
Titik berwarna merah menunjukkan area lokasi pasien positif Covid-19. Sedangkan titik kuning menunjukkan area bersatus sedang menunggu hasil. Kemudian, titik berwarna biru adalah tanda rumah sakit rujukan pasien Covid-19
Titik-titik yang ada di peta terbaru itu tidak secara detail menggambarkan alamat rumah pasien, melainkan lokasi wilayah kelurahan tempat tinggal pasien.
Hingga Rabu (24/6/2020), kasus positif corona di DKI Jakarta tercatat 10.277 kasus. Rinciannya, terdapat 1.349 pasien yang sedang dirawat, 5.322 pasien sembuh, 628 pasien meninggal dan sebanyak 2.978 terinfeksi lain yang melakukan isolasi mandiri.
Berdasarakan data dari Gugus Tugas Covid-19, pada Rabu, 24 Juni 2020, wilayah DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan jumlah kasus terbanyak se-Indonesia yaitu 10.277 kasus. Kemudian, diikuti oleh Jawa Timur dengan jumlah kasus 10.115 kasus.[]