Benarkah Andika Perkasa Tidak Sesuai Harapan Jokowi

Muradi Clark menilai Andika Perkasa hingga kini belum memperlihatkan performa yang baik sesuai dengan ekspektasi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan pengarahan kepada seluruh pangdam dan danrem di jajarannya. (Foto: Instagram/tni_angkatan_darat)

Jakarta - Pengamat Pertahanan dan Intelijen Muradi Clark menilai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa hingga kini belum memperlihatkan performa yang baik sesuai dengan ekspektasi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sejak dilantik menjadi Kasad, dia mengatakan, Andika Perkasa belum bisa menunjukkan perubahan di internal TNI seperti yang diinginkan Presiden Jokowi. Oleh sebab itu kansnya menjadi Penglima TNI sebagai suksesor Hadi Tjahjanto, ia rasa cukup sulit.

Indikatornya adalah keluarga besar TNI itu masih kemudian membangun sentimen negatif terhadap pemerintahan hari ini.

"Problemnya ada dua. Pertama, apakah di TNI AD, Andika itu cukup bisa membangun konsolidasi? Kedua, apakah kemungkinan Andika bisa membangun ekspektasi presiden untuk bisa melakukan konsolidasi di TNI. Jawaban itu ada di presiden yang akan menilai. Kalau saya menilai, sejak 2018 diangkat sampai hari ini ekpektasi presiden tidak tercapai dari Andika," katanya kepada Tagar, Jumat, 19 Juni 2020.

Baca juga: Jokowi Penentu Andika Perkasa Ganti Hadi Tjahjanto

Kemudian dia kembali menekankan, jika menantu Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono itu tidak bisa membuat perubahan signifikan, lantas posisi panglima akan mustahil diduduki dalam waktu dekat oleh Andika. Meskipun ada momen Pilkada 2020, manuver TNI AD menduduki posisi Panglima ia rasa tak akan terjadi tahun ini.

"Pertanyaan berikutnya sederhana, Andika jadi Kasad pun karena ada rekomendasi dari pak Hendropriyono. Kita lihat dari 2018 sampai hari ini, ekspektasi presiden tercapai enggak? Artinya apa, kalau kemudian di level matras saja tidak efektif, maka peluang menjadi panglima enggak jadi rujukan, apalagi kondisinya normal," ujarnya.

Muradi berpendapat, peluang Andika menjadi Panglima TNI akan terealisasi apabila kondisi negara ini dalam keadaan sulit.

"Andika bisa jadi panglima kalau kondisinya tidak normal. Seperti yang tadi saya bilang, misalnya Covid-19 berlarut-larut, kemudian banyak ketidakpuasan dari publik, maka presiden butuh konsolidasi yang efektif di TNI, maka dia mengangkat dari TNI AD," kata dia.

Dia mengaku kenal dengan Andika Perkasa dan memprediksi Kasad tidak akan menduduki jabatan Panglima TNI dalam waktu dekat ini.

"Saya kenal baik dengan pak Andika. Kalau normatif seharusnya beliau tidak dalam posisi yang pas untuk panglima, kalau kondisinya seperti hari ini. Kecuali kondisinya terjadi eskalasi ancaman keamanan," ucapnya.

Baca juga: Peran Hendropriyono Jadikan Andika Perkasa Panglima

Kendati demikian Muradi meyakini mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono sudah menjalankan perannya sebagai sosok yang merekomendasikan Andika Perkasa menjadi Kasad. Maka langkah selanjutnya ada di tangan Andika untuk mencuri perhatian presiden.

"Dugaan saya memang sudah diberi kesempatan kepada Pak Andika lewat Pak Hendropriyono dengan menjadikannya Kasad. Kalau itu berhasil melakukan konsolidasi di TNI AD mungkin ceritanya beda," katanya.

Namun, hingga kini dia menilai belum melihat aksi Andika dalam membangun konsolidasi internal yang baik, utamanya di ruang lingkup TNI AD.

"Saya melihatnya tidak. Banyak hal yang kemudian menegaskan bahwa konsolidasi di internal TNI AD enggak cukup berhasil. Apa indikatornya? Sederhana. Indikatornya adalah keluarga besar TNI itu masih kemudian membangun sentimen negatif terhadap pemerintahan hari ini," ujar Muradi Clark.

Sementara, Analisis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai akan ada peran Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono dalam memuluskan langkah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Andika Perkasa jadi calon suksesor Panglima TNI.

Seperti diketahui, Hendropriyono merupakan mertua Andika Perkasa. Hendropriyono dikenal memiliki kedekatan emosional dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Maka, hal itu Kasad memiliki kans yang kuat menggantikan Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

"Lebih berkurang begitu. Peluang itu tetap ada. Karena bagaimana pun Kasad (Andika Perkasa) punya kans menjadi panglima TNI. Apalagi kita tahu bagaimana kedekatan dan chemistry antara Hendropriyono sangat dekat dengan Jokowi," katanya dihubungi Tagar, 19 Juni 2020. []

Berita terkait
Profil Andika Perkasa, Calon Pengganti Hadi Tjahjanto
Nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa santer disebut-sebut bakal menggantikan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Ini profilnya.
Istana: Jangan Tiap Hal Jokowi Diminta Ikut Campur
Istana menganggap Presiden Jokowi tak perlu turun tangan dalam perkara Novel Baswedan meski proses hukumnya dianggap janggal.
Jokowi Harus Atasi Dualisme Bursa Timah Indonesia
Ferdy Hasiman meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) atasi dualisme Bursa Timah Indonesia, antara JFX, dan memastikan ICDX jadi penjual tunggal.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.