Belum Pasti, Jadwal Latihan PSIS Semarang

PSIS Semarang belum memastikan kapan gelar latihan menjelang digulirkannya kembali Liga 1, Oktober mendatang. Tim menunggu hasil rapat manajemen.
PSIS Semarang meraih kemenangan 2-0 atas Arema FC di pertandingan Shopee Liga 1 2020 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, 14 Maret 2020. Ini kemenangan ke-2 yang diraih PSIS secara berturut-turut. (Foto: Tagar/Yulianto)

Semarang - PSIS Semarang belum memastikan kapan waktu untuk menggelar latihan sebagai persiapan menghadapi lanjutan Liga 1 yang bergulir pada 1 Oktober 2020. Manajemen PSIS baru akan membahas terkait jadwal latihan tim dan peraturan kompetisi lainnya. 

General Manager PSIS Wahyu Winarto menuturkan tim masih menunggu rapat manajemen yang dilaksanakan Senin, 10 Agustus 2020. Rapat tersebut juga membahas hasil manager meeting klub Liga 1. 

Sebelumnya, PSSI dan PT LIB menggelar manager meeting dengan klub Liga 1 pada Jumat, 7 Agustus 2020. Dari pertemuan itu ditetapkan ada perubahan regulasi yang rencananya akan dibahas oleh PSIS. 

Kami sesungguhnya sudah ada rencana latihan. Namun kami masih menunggu keputusan dari manajemen

Hal tersebut menjadikan tim belum bisa memulai latihan sebagai persiapan menghadapi Liga 1. Bila sudah ada keputusan dari manajemen, tim akan menjalani latihan.

"Untuk jadwal latihan tim belum ditentukan karena masih menunggu rapat manajemen yang digelar Senin ini," kata Wahyu di Semarang, Senin, 10 Agustus 2020.

"Rapat manajemen juga membahas hasil manager meeting yang digelar PSSI dan PT LIB. Termasuk hak komersial pertandingan nanti seperti apa," ujar Liluk, sapaannya

Hal senada disampaikan asisten pelatih PSIS, Imran Nahumarury. Menurut eks gelandang tim nasional pada 200a-an ini terkait rencana latihan tim masih menunggu keputusan manajemen.

"Kami sesungguhnya sudah ada rencana latihan. Namun kami masih menunggu keputusan dari manajemen," ujar Imran. 

"Bila manajemen sudah memutuskan jadwal latihan, kami baru bisa menyusun program dan segala macamnya. Kami tidak bisa membuat program kalau belum ada kepastian dari manajemen," kata mantan pemain Persija Jakarta ini.

Pelatih PSIS Belum Bisa Susun Program

Dalam pertemuan dengan pelatih kepala Dragan Djukanovic beserta asisten Zarko Curcic, kata Imran, tim pelatih tidak bisa membuat program latihan, jika belum ada titik terang soal kelanjutan kompetisi.

"Kami tidak bisa berandai-andai, tidak bisa membuat planning kalau belum ada kejelasan. Begitu pula manajemen karena muaranya dari PSSI. Jadi mereka juga menunggu bagaimana keputusan dari PSSI," katanya.

Dalam surat edaran PT LIB beberapa waktu lalu disebutkan, jika kompetisi Liga 1 2020 akan kembali dilanjutkan pada 1 Oktober mendatang. Namun untuk pelaksanaannya, kata Imran perlu mempertimbangkan terkait kondisi di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Baca juga: 

Liga 1 Dilanjutkan, PSIS Semarang Asuransikan Pemain

PSIS Semarang Minta Pemain Isolasi Diri

"Kita juga tidak bisa mengabaikan kesehatan manusia. Dari sisi pelatih, kompetisi berharap bisa berjalan," kata pria berusia 41 ini. 

Namun demikian, rencana kelanjutan kompetisi Liga 1 memunculkan sejumlah aturan-aturan, di antaranya adalah renegosiasi kontrak pemain dan ofisial tim yang sesuai ketetapan dari PSSI, yaitu maksimal 50 persen pembayarannya dari nilai kontrak awal," ujar eks pemain asal Tulehu, Maluku, ini. []

Berita terkait
PSIS Semarang Tolak Keinginan PSMS Medan Pinjam Ucil
Manajemen PSIS Semarang mempertahankan Fredyan Wahyu Sugiantoro atau Ucil. PSIS menolak keinginan PSMS Medan yang hendak meminjam Ucil.
Warga Dukung Citarum Jadi Home Base PSIS Semarang
Warga sekitar Stadion Citarum mendukung jika stadion itu dijadikan markas PSIS Semarang. Tapi masalah parkir dan keamanan perlu diperhatikan.
Liga 1, PSIS Semarang Bermarkas di Stadion Citarum
PSIS Semarang memilih Stadion Citarum sebagai home base saat Liga 1 dilanjutkan kembali. Bila disetujui, PSIS kembali bermain di Semarang.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.