Belajar Saham : Apa Itu Stock Split ?

Stock split diharapkan akan meningkatkan daya beli investor terhadap saham.
Ilustrasi - Harga saham. (Foto: Tagar/unplash/Jeremy Bezanger)

Jakarta - Stock split adalah istilah yang cukup populer bagi investor pasar modal. Biasanya, keputusan untuk stock split disambut baik oleh investor lantaran membuat mereka memiliki kemampuan lebih untuk membeli saham tersebut.

Sebenarnya, apa itu stok split saham?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di dalam laman sikapiuangmu.ojk.go.id menjelaskan, stock split adalah aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan yang telah go public dengan memecah harga saham dalam rasio tertentu.

Jumlah saham yang ada di pasar meningkat dan harga per lembar pun menjadi turun atau lebih murah. Aksi korporasi tersebut dilakukan dengan harapan transaksi saham dari emiten yang melakukan stock split bisa kembali ramai. Biasanya, emiten yang melakukan stock split adalah perusahaan yang memiliki fundamental bagus namun harga sahamnya sudah mencapai titik tertinggi. Sehingga, stock split juga diharapkan bisa menarik investor lebih banyak, terutama investor ritel.


Tujuan Stock Split

Berikut ini beberapa tujuan suatu perusahaan melakukan stock split, antara lain :

  • Menanbah jumlah saham yang beredar agar ada lebih banyak investor yang dapat memiliki saham tersebut.
  • Mempertahankan tingkat likuiditas saham dengan banyaknya lembar saham yang beredar.
  • Menghindari harga saham yang terlalu tinggi sehingga memberatkan publik untuk membeli/memiliki saham tersebut.
  • Agar investor kecil dapat membelinya setelah harganya dipecah menjadi lebih kecil. Jika harga saham terlalu mahal maka dana dari investor kecil tidak akan mampu menjangkaunya.
  • Mengubah jumlah saham odd lot menjadi round lot. Odd lot merupakan kondisi dimana investor mempunyai saham dibawah 100 lembar (1 lot), sedangkan round lot merupakan suatu kondisi dimana investor membeli saham sejumlah kelipatan 100 lembar (1 lot).
  • Memperkecil resiko yang akan terjadi, terutama bagi investor yang ingin memiliki saham tersebut artinya telah terjadi diversifikasi investasi.


Pengaruh Stock Split terhadap pergerakan harga saham

Secara umum, harga saham yang terlalu tinggi dapat mengurangi kemampuan investor dalam membeli saham tersebut. Dengan adanya stock split, diharapkan akan meningkatkan daya beli investor terhadap saham tersebut. Apabila daya beli investor meningkat, maka harga saham pun bisa makin terkerek naik.

Namun tidak semua saham perusahaan yang melakukan stock split akan mengalami dampak yang positif, memang ada beberapa saham setelah stock split mengalami penguatan akan tetapi beberapa lainnya mengalami pelemahan secara signifikan.

Murahnya saham yang dapat dinikmati oleh investor retail memang menambah likuiditas, namun aktivitas pemodal kecil yang sangat aktif bertransaksi justru malah menahan lajunya kenaikan harga.

Selain itu, naik turunnya harga saham setelah stock split tentunya juga dipengaruhi oleh faktor lain diluar stock split itu sendiri, baik itu dari fundamental perusahaan, maupun trend sektor dan industrinya. []

(Sri Wahyuni Sitorus)


Baca Juga:





Berita terkait
5 Faktor yang Mempengaruhi Naik Turunnya Harga Saham
Naik turunnya harga saham merupakan sesuatu yang lumrah karena hal itu digerakkan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.
Ikuti 4 Cara Ini Agar Cepat Untung dalam Bermain Saham!
Saat ini sudah banyak orang yang tertarik dengan investasi saham, apalagi dimasa pandemi saat ini, ikuti 4 cara ini agar anda untuk di pasar saham.
Ini Perbedaan Reksadana dengan Saham
Perannya membantu investor melakukan jual beli produk investasi melalui agen penjual reksa dana.
0
Traveling Pakai Mobil Listrik? Ada Aplikasi PLN Mobile untuk Akses Lokasi SPKLU Terdekat
Pengguna mobil listrik makin nyaman berpergian pada masa pada masa liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).