Solo - Palang Merah Indonesia (PMI) Solo melakukan sejumlah aktivitas dalam rangka Hari Kesehatan Nasional di Pasar Gede Solo, Kamis 12 November 2020. Salah satunya kegiatan rapid test yang ternyata mendapatkan pandangan berbeda dari kalangan pedagang.
Ada yang antusias untuk ikut pemeriksaan tes cepat deteksi awal Covid-19. Namun ada pula yang merasa enggan untuk menjalani tes tersebut karena khawatir dengan hasilnya. Apalagi jika hasil yang didapat adalah reaktif.
Pengecekan lewat rapid test digelar secara gratis dan sukarela. Namun dari slot 500 orang yang disediakan, ternyata hanya sekitar 20 pedagang saja yang ikut pemeriksaan. Data ini tercatat setelah sekitar tiga jam pelaksanaan kegiatan.
Salah seorang pedagang, Cucu Anugerah mengaku sudah cukup lama menanti kesempatan untuk bisa melakukan pengecekan terkait pandemi.
"Saya belum pernah menjalani rapid test maupun swab test. Ini pertama kali saya ikut pengecekan. Lega juga rasanya," kata Cucu saat ditemui di Pasar Gede Solo, Kamis 12 November 2020.
Dengan protokol kesehatan yang selalu saya jalankan, saya tak merasa khawatir.
Saat ada banyak pedagang yang merasa takut menjalani rapid test karena khawatir akan hasilnya, Cucu justru tetap percaya diri.
"Selama ini, saya disiplin menjalankan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun juga menjaga jarak. Apalagi selama pandemi, saya memilih langsung pulang setelah jualan di pasar," beber dia.
Wanita yang sehari-hari berdagang makanan itu mengaku siap dengan hasil apapun yang akan tercatat nanti. "Dengan protokol kesehatan yang selalu saya jalankan, saya tak merasa khawatir," ujarnya.
Pandangan berbeda disampaikan pedagang lain yang memilih untuk tidak ikut kesempatan rapid test. "Saya enggak ikut saja. Yang penting dalam keseharian sudah menerapkan protokol kesehatan seperti selalu pakai masker," kata pedagang yang tak mau menyebutkan identitasnya yang ikut diiyakan oleh rekannya yang lain.
Dari obrolan antarpedagang diketahui mereka khawatir jika nanti hasilnya tak seperti yang diharapkan, justru akan mengganggu aktivitas mata pencahariannya sebagai pedagang.
Sementara itu, selain rapid test gratis, PMI Solo juga menggelar acara berbagi paket perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di pasar yang sama.
"PMI Solo ingin melakukan sesuatu pada Hari Kesehatan Nasional di tengah situasi pandemi. Kami melakukan penyemprotan disinfektan, pembagian paket yang berisi masker dan sabun atau hand sanitizer juga rapid test bagi yang membutuhkan," kata CEO PMI Solo, Sumartono Hadinoto.
Baca juga:
- UNS Solo Bidik Masuk 500 Besar Kampus Terbaik Dunia
- Modus Pria Sukoharjo Tipu 203 Pedagang Pasar Kembang Solo
- Makan Gratis untuk 'Pahlawan' Jelang 10 November di Solo
Lewat kegiatan ini, lanjut dia, PMI ingin terus mengedukasi ke masyarakat tentang pentingnya kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan sebagai kebiasaan baru di aktivitas sehari-hari.
Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kota Solo, Sugeng Budi mengapresiasi kegiatan dari PMI.
"Aktivitas ini bagus untuk terus mengedukasi pedagang akan pentingnya protokol kesehatan. Jika nanti ada yang reaktif hasil rapid test-nya, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Namun semoga saja tidak ada yang reaktif," imbuhnya. []