Bayi Cantik di Simalungun Lahir Tanpa Anus

Seorang bayi asal Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terlahir tanpa anus. Untuk buang air besar bayi ini harus menahan rasa sakit.
Uci Mayangsari sedang menggendong bayi mungilnya, Minggu, 21 Juni 2020. (Tagar/Jonatan Nainggolan).

Simalungun - Karina Nabila Uzdah boru Simanjuntak, seorang bayi asal Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terlahir tanpa anus. Untuk buang air besar, bayi perempuan cantik yang masih berusia 19 hari itu harus menahan rasa sakit melalui alat kemaluannya.

Kini, pasangan suami istri (Pasutri) Jatar Simanjuntak, 26 tahun dan Uci Mayangsari, 20 tahun, harus berjuang untuk buah hati semata wayang mereka. Kedua orang tuanya membutuhkan uang Rp 50 juta untuk biaya operasi bayi mungil itu.

"Kalau buang air besar (BAB) dia menahan rasa sakit dan menangis, saat keluar dari kemaluannya," ucap Jatar dan Uci, saat ditemui di kediamannya Jalan Huta Anggrek, Nagori Estate, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Minggu, 21 Juni 2020.

Apalah mau kubuat, kerjaku hanya mocok-mocok, buruh bongkar muat. Dari mana aku punya uang segitu, makan pun kami susah.

Melihat itu, keduanya pun tak kuasa menahan air mata setiap harinya. Menurut mereka, Karina lahir dengan kondisi sehat. Saat kehamilan, mereka melakukan cek kandungan ke dokter.

"Hasil USG pemeriksaan dokter di Siantar, putri kami dikatakan sehat dan sempurna. Tapi pas lahiran di rumah Bidan di Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, kami lihat anak kami tak ada anusnya," kata Jatar.

Kelahiran tanpa anus itu, kata Jatar, dia dan keluarga kembali membawa bayinya itu ke dokter. Oleh penjelasan dokter, Jatar disarankan untuk membawa anak mereka operasi pembuatan saluran anus ke rumah sakit (RS) Kota Medan dengan biaya Rp 50 juta.

Jatar pun terdiam dan tak kuat dengan biaya sebesar itu. Kesehariannya dia hanya bekerja serabutan tergolong tidak menentu, sang istri hanya sebagai Ibu Rumah Tangga. 

"Apalah mau kubuat, kerjaku hanya mocok-mocok, buruh bongkar muat. Dari mana aku punya uang segitu, makan pun kami susah," kata dia meneteskan air matanya.

Kedua pasutri itu pun kini terus berjuang dan berharap uluran tangan dermawan untuk membantu biaya operasi putri mereka. 

"Kami dan keluarga masih mengurus BPJS. Harapan kami dan keluarga, bermohon dibantu agar dikasih jalan seringan-ringannya biar dia selamat," tuturnya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Aksi Massa Gerakan Peduli Simalungun di Kejati Sumut
Selain mengadukan dugaan korupsi Bupati Simalungun ke Mapolda, massa GPS juga melaporkan bupati dua periode itu ke Kejati Sumut.
Dugaan Korupsi Bupati Simalungun Dilaporkan ke Polda
Bupati Simalungun JR Saragih diadukan masyarakatnya ke Mapolda Sumatera Utara pada atas dugaan korupsi yang dilakukannya.
Puluhan Rumah di Simalungun Terendam Banjir
Hujan deras mengakibatkan puluhan rumah di Kabupaten Simalungun, terendam banjir. Peristiwa itu diketahui sudah berulang kali terjadi.