Akibat Silariang, Rumah Pemuda Bantaeng Dirusak

RI, 21 tahun warga Dusun Mawang, Desa Papan Loe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan berniat kawin lari bersama RA.
Tampak rumah RI, dengan cat warna hijau, pasca diamuk massa, Minggu, 2 Februari 2020. (Foto: Tagar/Fitiani Aulia Rizka)

Bantaeng - Rumah pria berinisial RI, 21 tahun warga Dusun Mawang, Desa Papan Loe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, dirusak massa diduga akibat tindak asusila yang dilakukan RI bersama RA, 19 tahun, seorang wanita yang telah bersuami, Sabtu, 1 Februari 2020.

Kepala Desa Papan Loe, Kamaruddin mengatakan keduanya meninggalkan Kampung Papan Loe dengan berniat kawin lari atau dalam bahasa setempat Silariang. Tindakan massa itu merupakan konsekuensi memberikan peringatan bagi kedua pelaku. Hal itu pun tertuang dalam surat pernyataan yang ditandatangani.

RA ini menelpon dia bilang dirinya tidak usah dicari lagi karena sudah pergi bersama lelaki bernama RI.

"Surat pernyataan dari pihak suami RA yakni keduanya tidak diterima kalau kembali ke Desa Papan Loe, yang kedua rumah RI beserta tanahnya harus dijual atau dibongkar dan pindah tempat di luar Desa Papan Loe," kata Kamaruddin saat ditemui Tagar, Minggu, 2 Februari 2020.

Menurut Kamaruddin, kejadiannya berawal dari RA yang diketahui meninggalkan rumah pada Jumat, 31 Januari 2020. Sehari kemudian, ayah RA mendapat kabar bahwa RA sudah pergi meninggalkan rumah dengan lelaki lain.

"Menurut kabar, RA ini menelpon dia bilang dirinya tidak usah dicari lagi karena sudah pergi bersama lelaki bernama RI," ucap Kamaruddin.

Pernyataan tersebut rupanya menyulut emosi keluarga HE alias AP, pria berusia 23 tahun yakni suami sah dari RA. Alhasil kaca bagian depan rumah RI kini dalam kondisi pecah, begitupun dinding kiri kanan rumah terbuka, apalagi jarak antara rumah RI dan HE begitu dekat.

"Kurang lebih 50 meter jarak rumahnya satu dengan yang lain, jadi memang perlu bertindak cepat untuk meminimalisir kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Kamaruddin.

Beruntung pemerintah daerah setempat bersama pihak berwajib tanggap menangani kejadian itu dan menenangkan pihak yang bertikai. Sehingga mampu meminimalisir kejadian-kejadian buruk yang bisa saja terjadi.

"Untuk saat ini keluarga pihak RI dikasi kesempatan berbenah, itu berdasarkan surat pernyataan yang sudah disepakati," kata Kapolsek Pajukukang, AKP Sahar.

Sementara, menurut pengakuan warga sekitar, RI diketahui sebagai sosok yang tenang. Kabarnya ia baru saja kembali setelah bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Setelah kembali, ia pun bekerja serabutan, menjadi pembuat batu merah dan kuli bangunan.

"Dia (RI) itu nanti disenyumi baru senyum juga, dan tidak banyak yang tahu bagaimana dia karena dia tidak terlalu berinteraksi apalagi baru pulang habis jadi TKI," kata Biah (nama samaran), salah satu warga dusun Mawang yang tinggal tak jauh dari rumah RI. []

Berita terkait
PWNU Jatim Bantah Kecelakaan di Tol Cipali Kaitan NU
Rombongan Kiai dari Jatim yang mengalami kecelakaan di Tol Cipali bukan bagian PWNU Jatim, tetapi mantan relawan Jokowi-Maruf Amin.
Beberapa Makanan di Bantaeng Mengandung Formalin
Beberapa makanan yang dijual bebas di kota Bantaeng mengandung formalin, diantaranya Bakso Tahu dan Beras.
Polisi Berzina di Bantaeng Ternyata Sosok yang Baik
Bripka A yang terlibat kasus perzinaan di Bantaeng ternyata sosok yang baik hati di mata teman-temannya di Polres Bantaeng