Surabaya - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur membantah terkait pemberitaan kecelakaan antara bus dengan truk tronton di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Majalengka terkait dengan NU.
Wakil Ketua PWNU KH Ahmad Fahrur Rozi mengatakan korban yang berada di dalam bus pariwisata nopol B 7844 FA yang kecelakaan di Tol Cipali bukan merupakan pengurus PWNU Jatim.
Mereka bukan pengurus, memang ada yang mantan pengurus. Tapi mereka sama sekali tidak ada kaitannya dengan NU.
Gus Fahrur mengaku mereka yang menjadi korban kecelakaan adalah relawan Jokowi-Ma'ruf (JokMa) yang akan pergi menemui Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di Jakarta.
"Mereka bukan pengurus, memang ada yang mantan pengurus. Tapi mereka sama sekali tidak ada kaitannya dengan NU. Mereka relawan pak Kiai Ma'ruf Amin saat Pilpres," ujarnya kepada Tagar saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat 31 Januari 2020.
Sementara Sekretaris PWNU Jatim, Akhmad Muzakki mengakui rombongan kiai asal Jatim mengalami kecelakaan dalam perjalanan dalam perjalanan saat hendak menghadiri undangan Wapres RI. Namun, PWNU tidak mengirim kiai tersebut ke Jakarta.
“Tidak ada kaitannya dengan kegiatan PWNU Jatim, bahkan tidak ada satupun pengurus PWNU Jatim dalam rombongan tersebut,” ungkap Muzaki.
Meski demikian, warga Nahdliyin ikut mendoakan para kiai yang mengalami kecelakaan disembuhkan oleh Allah. Baik yang serius maupun luka ringan.
“Mari kita doakan agar Allah memberi kesembuhan segera, Amin,” pintanya.
Sebelumnya Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Endang Sujana membenarkan adanya kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata yang ditumpangi rombongan PWNU Jatim dengan sebuah truk tronton.
Endang menjelaskan kecelakaan terjadi di KM 164.00, bus yang dikemudikan Risang Wiradhana 33 tahun itu menabrak bagian belakang truk tronton yang dikemudikan Umbarno, 47 tahun, asal Desa Pamotan, RT 001/ RW 004, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
"Bus menabrak bagian belakang truk tronton yang dikemudikan oleh Umbarno," ujarnya.
Endang menduga kecelakaan yang terjadi akibat sopir bus kurang konsentrasi dan mengantuk.
"Diduga pengemudi bus ini mengantuk dan kurang konsentrasi, sehingga menyebabkan bus yang dikemudikannya menabrak bagian belakang truk yang berada di depannya," ucapnya.
Akibat kecelakaan ini, imbuh Endang, sembilan orang mengalami luka berat dan luka ringan. Mereka dilarikan ke rumah sakit Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon termasuk pengemudi dan kondektur bus untuk mendapatkan perawatan.
"Semuanya (korban kecelakaan) dibawa ke Rumah Sakit Mitra Plumbon untuk mendapatkan perawatan," kata Endang. []