Batik di Sumatera Barat Sudah Berkembang Sejak Abad 13

Profesor Herwandi dalam orasi ilmiahnya mengatakan, batik di Sumatera Barat sudah ada sejak abad ke 13. Berikut penjelasannya
Seorang mahasiswa Shazkia, menampilkan batik karya Prof. Herwandi, dengan motif “Ayam Balatiang”.(Foto: Tagar/Rina akmal)

Padang - Prof. Herwandi dalam orasi ilmiahnya mengatakan, batik di Sumatera Barat sudah ada sejak abad ke 13. Tradisi membatik di Sumbar dapat dikatakan sudah sangat tua, dan diasumsikan sudah melalui lima periode besar.

Herwandi dikukuhkan sebagai guru besar tetap dalam bidang Ilmu Arkeologi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (Unand), 7 Oktober 2019. Dalam orasi ilmiahnya, Herwandi memaparkan tentang sejarah batik di Sumbar yang ditandai dengan artefak-artefak di era lampau.

Herwandi menjelaskan terdapat lima periode sejarah batik. Periode pertama berdasarkan peninggalan arkeologis seni batik mulai masuk ke Sumbar pada abad ke-13. Ini ditandai dengan dijumpainya patung Amoghapasa di Dharmasraya yang mempresentasikan seorang tokoh memakai kain carik bermotif batik.

Patung itu dikirim dari Jawa oleh Raja Singosari, Kartanegara ke Dharmasraya ketika terjadi peristiwa Pemalayu pada tahun 1286. Diperkirakan pada saat bersamaan berkembang seni batik di Dharmasraya. Tidak hanya di Dharmasraya, bahkan ditemukan juga patung yang dihiasi batik di Situs Muaro Jambi.

Memasuki periode kedua, abad 14 saat Adityawarman berkuasa di Saruaso dengan pakaian ala Raja Majapahit. Pada periode itu ditemukan sebuah batu di komplek prasastinya Kuburejo, batu tersebut dihiasi dengan pola bungaan yang merupakan pola batik Jawa.

Kemudian, pada abad 16, batik mulai menggeliat saat pusat kekuasaan sudah berkembang di Kerajaan Pagaruyung. Batik sudah diperjualbelikan di pusat kerajaan. Batik banyak didatangkan dari Jawa dan China. Namun, seiring kemunduran Pagaruyung, industri batik menjadi surut

Memasuki masa Belanda (periode ketiga), pasokan batik Jawa ke Sumbar cenderung dibatasi. Akhirnya sejumlah pedagang mulai memproduksi batik sendiri.

Dilanjutkan awal masa kemerdekaan (periode keempat) dan paska merdeka (1946) tercatat ada sejumlah pengusaha yang melakukan kegiatan industri batik di Pariaman yakni, Bagindo Idris, Sidi Ali, Sidi Zakaria, Sutan Salim Sutan Sjamsudin. Dua tahun kemudian di daerah Payakumbuh mulai muncul pula sentral produksi batik yang dikelola oleh Waslim (asal Pekalongan) dan Sutan Razab.

Pada masa pendudukan Jepang, banyak pengusaha batik mendirikan industri batik sendiri yang bahannya didatangkan dari Singapura.

"Setelah itu sampai 1994 tidak jelas perkembangan seni dan industri batik di Sumbar," kata dia menerangkan.

Pada periode kelima akhir abad ke-20 industri batik kembali berkembang di Minangkabau. Berkat usaha tokoh Sumbar Hasan Basri Durin (Gubernur Sumbar 1987-1997) bersama istrinya menghidupkan industri batik di Sumbar.

Tidak hanya memotivasi pengrajin bordir, Hasan Basri Durin juga mengirim pengrajin batik di Yogyakarta pada tahun 1994. "Sejak itulah bermunculan sejumlah orang yang berminat mengembangkan batik hingga kini," ujar Herwandi.

Walaupun memperlihatkan pasar yang menjanjikan, industri batik di Sumbar masih kesulitan motif dan SDM. Tercatat hanya 120 orang pengrajin batik yang tersebar di berbagai kelompok batik di Sumbar.

"Pencipta motif baru masih sangat sedikit. Untuk itu perlu penguatan SDM bagi pengrajin sendiri," kata pencipta 42 motif batik dari artefak yang telah dipatenkan itu. []

Baca juga:

Berita terkait
ASN Tersangka OTT di Padangsidempuan Dilarikan ke RS
Diduga kondisi kesehatan DA drop, tiba-tiba saja DA jatuh sakit dan segera dibawa ke rumah sakit.
DPRD: Usut Kasus Pemotongan Dana BOK di Padangsidempuan
Wakil Ketua DPRD) Padangsidempuan, Rusydi Nasution, meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan pemotongan dana BOK di wilayahnya.
OTT di Padangsidempuan, Satu ASN Ditetapkan Tersangka
Satu orang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Padangsidempuan, Sumatera Utara, resmi ditetapkan sebagai tersangka.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara