Baru Diresmikan Jembatan Youtefa Papua Memakan Korban

Baru beberapa hari setelah diresmikan Presiden Joko Widodo, jembatan Youtefa di Papua memakan korban. Begini kronologinya.
Tim Penyelam Basarnas Jayapura melakukan persiapan penyelaman di dasar Perairan Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Sabtu 2 November 2019. (Foto: Tagar/Basarnas Jayapura)

Jayapura - Lima hari setelah Jembatan Youtefa diresmikan oleh presiden, bertepatan peringatan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2019 lalu, seorang pemuda terjatuh dari atas jembatan tersebut saat hendak berswafoto.

Peristiwa ini terjadi pada Jumat 1 November 2019 malam, pukul 23.30 WIT. Pemuda berusia 20 tahun yang diketahui bernama Respi Mulia Tasolong, Karyawan CIMB Niaga, warga APO Gudang Jayapura, Distrik Jayapura Utara, itu terjatuh lantaran salah berpijak saat melangkah keluar pembatas jembatan untuk berswafoto.

Kapolres Jayapura Kota, Ajun Komisaris Besar Gustav Robby Urbinas kepada wartawan di Tanjung C’Berry yang merupakan tepian laut di bawah Jembatan Youtefa, Sabtu 2 November 2019, mengatakan pihaknya masih melakukan proses pencarian terhadap korban yang hilang usai terjatuh dari atas jembatan itu.

“Laporannya baru saya terima pukul 23.40 WIT, bahwa seorang laki – laki terjatuh dari atas Jembatan Youtefa. Sampai saat ini jenazah belum ditemukan,” terang Gustav seraya memantau proses pencarian korban di sekitar Jembatan Youtefa.

Korban berniat keluar dari area pagar ke arah laut Pantai C’berry. Korban mengambil gambar (swafoto) dengan satu tangan.

Dia menjelaskan, peristiwa ini berawal saat Respi bersama empat rekannya datang ke Jembatan Youtefa untuk berswafoto. Respi lantas melompat pagar pembatas jembatan dengan maksud agar memperoleh hasil foto yang tak biasa, sebagaimana hasil jepretan pengunjung lainnya.

Namun maksudnya tak berjalan mulus, Respi malah salah berpijak hingga terjun lurus ke bawah jembatan. Sementara Nyong Yohanis Sosilo serta rekan Respi lainnya langsung berlari ke arah bawah jembatan untuk melakukan pencarian, namun tidak membuahkan hasil.

“Korban berniat keluar dari area pagar ke arah laut Pantai C’berry. Korban mengambil gambar (swafoto) dengan satu tangan. Informasinya korban berpijak pada tepat yang kosong dan terjatuh ke bawah,” ungkap Gustav.

Gustav menegaskan telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara(TKP) sejak Sabtu malam. Proses pencarian dilakukan dengan melibatkan anggota Polsek Jayapura Selatan, Sea Rider Baharkam Polri, Satuan Polisi Perairan Polres Jayapura Kota dan Polairud Polda Papua, Lantamal X maupun Basarnas Jayapura.

Pencarian masih difokuskan di sekitar Jembatan Youtefa dan akan meluas hingga wilayah Pantai Holtekamp. Tak hanya itu, pencarian juga dilakukan di dasar Perairan Teluk Youtefa dengan melibatkan tim penyelam.

“Ada tim penyelam juga dilibatkan. Kami akan terus melakukan pencarian hingga ketemu,” kata Gustav.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Putu Arga Sujarwadi mengatakan, pihaknya telah mengutus Tim Rescue ke lokasi jatuhnya salah seorang pengunjung Jembatan Youtefa dengan membawa peralatan SAR.

“Tim Rescue telah menyisir tempat jatuhnya korban hingga ke seluruh area jembatan menggunakan Rubber Boat. Tim juga melakukan pencarian dengan Fins Swimming,”terangnya.

Ada tim penyelam juga dilibatkan. Kami akan terus melakukan pencarian hingga ketemu.

Hingga kini, Tim Selam akan melakukan penyelaman jika kondisi bawah air atau jarak pandang sudah bagus. “Pencarian korban dilakukan oleh Basarnas Jayapura dibantu dari Polsek Jayapura, Lantamal X Jayapura, Polairud, Rapi, Orari dan masyarakat nelayan setempat,” terangnya.

Dikenal Supel dan Tulang Punggung Keluarga

Meli Martin, 43 tahun, ibu dari Respi merasa terpukul atas kejadian tersebut. Ia mengaku berada di lokasi kejadian sejak Sabtu dini hari, setelah menerima kabar jatuhnya anak ke tiganya itu.

Di lokasi kejadian, Meli menceritakan jika Respi pamit dari rumah, pukul 20.00 WIT, sebelum nasib nahas menimpa dirinya.

Meli menuturkan jika si buah hatinya itu sehari-hari bekerja sebagai di sebuah bank di Ruko Dok 2, Kota Jayapura. Korban dikenal baik hati dan selalu lemah lembut jika berbicara dengan siapa pun.“Respi ijin ke saya, dia bilang mama saya mau ke jembatan merah, tolong setrika bajuku. Saya sempat tanya kenapa mau keluar malam-malam, dia bilang sebentar saja ada temannya tunggu,” tutur sang ibunda Respi saat ditemui awak media.

Meli menuturkan jika si buah hatinya itu sehari-hari bekerja sebagai cleaning service di sebuah bank di Ruko Dok 2, Kota Jayapura. Korban dikenal baik hati dan selalu lemah lembut jika berbicara dengan siapa pun.

Pengakuan ibunda, Respi berkeinginan untuk kuliah tahun ini. “Namun tidak cukup uang, makanya dia bilang ke saya kerja saja dulu. Di keluarga dia juga tulang punggung kami bantu ayahnya,” tutur MeIi seraya berharap anaknya segera ditemukan.

Warga Diminta Patuhi Aturan

Jatuhnya Respi di Jembatan Youtefa mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat. Menyikapi kejadian ini, Wakil Wali Kota Jayapura H. Ir. Rustan Saru mengatakan perlu adanya keputusan bersama oleh semua pihak mengenai aturan selama berada di Jembatan Youtefa. Aturan itu dimaksud untuk meminimalisir terjadinya berbagai bentuk kecelakaan.

“Kita kaget dengan peristiwa ini. Jadi perlu ada rapat koordinasi dengan semua pihak  untuk sebuah keputusan. Yang jelas kita tahu bahwa parkir dan berhenti di jembatan itu tidak boleh,” jelas Rustan Saru saat melihat langsung proses pencarian korban, seraya berharap Respi segera ditemukan dalam kondisi apapun.

Bahkan Rustan menegaskan, pengguna kendaraan tak boleh lagi berhenti di atas Jembatan Youtefa. Sebab, rambu-rambu sepanjang jembatan sudah jelas: “hanya untuk melintas”.

Kita kaget dengan peristiwa ini. Jadi perlu ada rapat koordinasi dengan semua pihak  untuk sebuah keputusan.

“Kalau mau jalan-jalan di trotoar motor, mobil harus parkir di luar jembatan. Kalau mau selfi juga jangan di luar pagar. Ke depan jangan lagi berhenti di jembatan, buang sampah atau lidah pinang. Harus kita sama sama rawat agar tetap bersih,” imbaunya kepada warga.

Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian korban masih berlangsung. []

Baca juga:

Berita terkait
17 Putra Pedalaman Papua Lulus Seleksi TNI AD
Mayjen Asaribab menuturkan, seleksi ini juga untuk mempermudah akses generasi muda yang berasal dari pulau terluar, perbatasan dan pedalaman.
Wakil Bupati Pesisir Selatan Bantu Korban Wamena Papua
Wakil Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar dan DPD Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jaya Wijaya membantu korban Wamena, Papua.
Demi Perdamaian DPR Papua Buka Ruang Diskusi Bulanan
DPR Papua siap membuka ruang diskusi bulanan untuk menjawab persoalan rakyat, demi mengatasi persoalan sosial dan politik di Bumi Cenderawasih.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.