Wakil Bupati Pesisir Selatan Bantu Korban Wamena Papua

Wakil Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar dan DPD Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jaya Wijaya membantu korban Wamena, Papua.
Wakil Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar (kiri), Kamis, 31 Oktober 2019 menyerahkan donasi yang disalurkan IKM Jayawijaya kepada korban tragedi Wamena di Kantor Camat IV Nagari Bayang Utara. (foto: Tagar/Teddy Setiawan).

Pesisir Selatan - Wakil Bupati Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat Rusma Yul Anwar dan DPD Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jaya Wijaya menyalurkan bantuan kepada 129 korban kerusuhan Wamena yang saat ini sudah pulang ke kampung halaman.

Menurut dia, bantuan itu merupakan bentuk perhatian sosial kepada sesama para perantau. Bagi Rusma, penerima dan pemberi bantuan statusnya sama-sama korban. 

"Perjuangan itu. Yang telah memperjuangkan nasib saudaranya. Saya mengapresiasi rasa itu," kata dia saat penyerahan bantuan IKM Jayawijaya korban tragedi Wamena di Kantor Camat Pessel, Kamis, 31 Oktober 2019.

Acara ini dihadiri Sekretaris Umum Novri Zendra DPD IKM Jayawijaya bersama istrinya dan tiga wakil ketua, Camat Bayang Utara, Ronald Bernando.

Menurut Rusma, rasa tenggang hati perlu dipertahankan. Terlebih, di tengah gejolak sosial yang mulai kasat mata. Dia berpandangan, DPD IKM masih dapat mempertahankan nilai-nilai sosial. 

Bantuan kepada korban Wamena, lanjutnya, semacam stimulan bagi perekonomian korban yang kini berada di kampung halaman. Dia berharap, sumbangan yang diberikan ini agar dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga memberi arti nyata.

"Bak pituah Minang, satitiek tolong dilauikan, sebungkah digunuangkan (Setitik dilautkan, nan sebungkah gunungkan). Artinya, terima dengan besar hati. Sedapatnya utamakan kebutuhan pokok terlebih dahulu," ujarnya.

Dia mendapati kabar, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga bakal membantu para perantau. Upaya pemerintah daerah dalam memulihkan ekonomi korban sangat Rusma apresiasi.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Umum Novri Zendra menyampaikan, organisasi menjadi penyalur donasi guna meringankan beban keluarga korban peristiwa Wamena 23 September 2019 lalu.

Total dana yang bakal dibagikan mencapai Rp 147 juta. Donasi diberikan untuk 129 orang penerima. Dari jumlah tersebut, korban kebakaran mendapat Rp 1 juta. Sementara keluarga korban meninggal dunia diberikan Rp 3 juta.

"Di Bayang Utara ini 91 orang. Batangkapas, Sutera dan Lengayang 29 orang. Kami hanya penyalur. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga kegiatan terlaksana," ujarnya.

Pendanaan, kata dia, bersumber dari donasi yang diberikan para donatur yang prihatin akan nasib korban kerusuhan.

Awi, 36 tahun, salah seorang korban penerima bantuan sangat bersyukur dengan donasi yang ia dapat. Sebagian dari sumbangan yang ia terima, lanjutnya, bakal diberikan kepada karyawan empat unit tokonya yang terbakar.

"Buliah bisa samo marasokan (biar bisa sama merasakan). Karena sama-sama menjadi saksi kejadian nahas itu. Saya terharu. Bukan besar kecilnya yang saya nilai, tapi rasa kepedulian itu," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Camat IV Nagari Bayang Utara, Ronald Bernando mengucapkan terima kasih kepada para donatur. Usai kejadian itu, total warganya yang pulang ada 389 orang.

Sedangkan secara keseluruhan, total warga di kecamatan yang identik dengan jembatan akar berjuluk Negeri Atas Awan di Bumi Cenderawasih kurang lebih ada 1.500 orang.

Sekitar 1.000 orang di antaranya berada di Wamena. Sedangkan sisanya tersebar di berbagai kabupaten atau kota di Papua.

Ronald berharap, pemulihan Wamena di Papua bisa segera terjadi. Dia juga akan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah kabupaten. "Terakhir bersama empat OPD di sini. Ada dari BPM, Disnaker. Dinas Sosial dan BPBD," kata Ronald di Sumatera Barat. []

Berita terkait
Meski Dikurangi, KPU Pessel Tetap Teken NPHD Rp 31,5 M
Dalam proposal, pihaknya meminta biaya pelaksanaan Rp 39,4 miliar, atau naik dari lima tahun lalu yang hanya Rp 23 miliar.
Mahasiswa di Pessel Nilai Bupati Hendrajoni Gagal
Puluhan mahasiswa HMI Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar menilai Bupati Hendrajoni gagal melaksanakan pembangunan.
Terkikis Abrasi, 30 Keluarga di Pessel Kehilangan Rumah
30 keluarga di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar) kehilangan tempat tinggal akibat abrasi pantai.
0
Banyak Kepala Daerah Mau Jadi Kader Banteng, Siapa Aja?
Namun, lanjut Hasto Kritiyanto, partainya lebih mengutamakan dari independen dibandingkan politikus dari parpol lain.