Barcelona Raih Dobel, Valverde Tetap Dikritik

Pelatih Barcelona Ernesto Valverde tak memikirkan masa depannya dan fokus pada pertandingan final Copa del Rey melawan Valencia.
Pelatih Barcelona Ernesto Valverde tak memikirkan masa depannya. Dia fokus memenangkan Barcelona di laga final Copa del Rey melawan Valencia, Minggu 26 Mei 2019 dini hari WIB. (Foto: dailymail.co.uk)

Jakarta - Kegagalan memalukan Barcelona di Liga Champions masih belum terhapus dari ingatan. Tak hanya sekali, tetapi Barca dua kali berturut-turut tersingkir di kompetisi Eropa secara menyakitkan. Akibatnya, pelatih Ernesto Valverde selalu menjadi sasaran kritik dan didesak suporter untuk mundur. 

Pencapaian Valverde sesungguhnya tak mengecewakan sejak menggantikan Luis Enrique pada 2017. Di tahun pertama, Barca diantarnya meraih gelar ganda, La Liga dan Copa del Rey. Barca berpeluang back-to-back setelah kembali memenangi La Liga. Mereka juga akan menghadapi Valencia di final Copa del Rey, Minggu 26 Mei 2019 dini hari WIB nanti. 

Hanya, Barca dua kali secara berturut-turut pula tersingkir secara menyakitkan di Liga Champions. Di perempat final 2018, Barca dikalahkan AS Roma. Setelah unggul 4-1 di laga pertama di Nou Camp, Barca di luar dugaan dihajar Roma 0-3. 

Situasi nyaris sama terjadi di tahun ini. Di semifinal pertama di Nou Camp, Blaugrana menang 3-0 atas Liverpool. Kali ini, Barca diprediksi bisa lolos dari hadangan The Reds yang butuh kemenangan 4-0. Apalagi Liverpool kehilangan dua pemain depan, Mohamed Salah dan Roberto Firmino. Kenyataannya dalam duel di Anfield, Liverpool membantai Barca 4-0. Liverpool yang melaju ke final. 

Saya tidak memikirkan masa depan saya. Yang saya pikirkan adalah memenangkan pertandingan final ini

Kegagalan itu yang membuat fan kecewa. Mereka pun mendesak Valverde dipecat. Menanggapi desakan itu, Valverde tegaskan dirinya tak memikirkan masa depannya di Barca. Dia sepenuhnya fokus menghadapi final Copa del Rey.

"Saya tidak memikirkan masa depan saya. Yang saya pikirkan adalah memenangkan pertandingan final ini. Setiap hari adalah pertarungan sampai menjelang final," kata Valverde seperti dilansir barcablaugranes.com.

"Bila Anda melihat para pelatih di La Liga, kami adalah bagian dari pertunjukan itu. Kadang kami berada di atas dan kadang di bawah. Anda hanya melihat Marcelino yang saat ini mendapatkan momennya atau pergantian pelatih di Real Madrid," ujarnya. 

Valverde pun tak merasakan tekanan meski mendapat desakan mundur dari suporter. Menurut dia semua merasakan kekecewaan saat tim mengalami kegagalan di Liga Champions

"Saat kami tersingkir, semua merasa bertanggung jawab. Pelatih, pemain. Semuanya. Kami terpukul. Tetapi kami harus bangkit dan menatap ke depan. Kami harus siap menghadapi semua konsekuensi," kata Valverde lagi. 

"Saya pun tak merasakan tekanan lagi. Apalagi klub menghargai kinerja saya. Saya juga tak pernah komplain kepada presiden klub maupun dewan direksi," ujarnya. []

Baca juga: 

Berita terkait