Jakarta - Direktur Kelautan dan Perikanan, Kementerian PPN/Bappenas, Sri Yanti JS mengaku memanfaatkan masa pandemi Covid-19 (C-19) untuk melakukan kembali riset terhadap perencanaan pembangunan.
"Masa pandemi ini sebetulnya masa kita itu meriset lagi pembangunan yang kita lakukan. Jadi kita me-review juga, mendesain seperti apa," ujar Sri saat ditemui di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Kamis, 10 September 2020.
Kita punya kesempatan untuk meriset lagi model-model pembangunan yang sesuai, 2020 adalah awal kita menyusun rencana pembangunan lima tahun ke depan
Sri mengungkapkan, selama masa pandemi, aktivitas penangkapan ikan cenderung menurun. Hal demikian dimanfaatkannya untuk menyusun program pembangunan pemerintah selama lima tahun ke depan.
"Kita punya kesempatan untuk meriset lagi model-model pembangunan yang sesuai, 2020 adalah awal kita menyusun rencana pembangunan lima tahun ke depan. Jadi tepat waktunya gitu," kata dia.
Selanjutnya, kata Sri, di awal tahun 2021 nanti, Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) sudah mendapatkan garis besar terkait rencana pembangunan tersebut.
"Kita punya produk ilmiah dan data premier, punya model yang bagus dan detail," ujar Sri.
Sementara, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan/Perencana Utama (Bappenas) Gellwynn Jusuf meminta pemerintah membangun kepercayaan dengan pelaku industri kelautan.
"Kita meminta pemerintah membangun kemitraan terhadap industri, membangun trust, kepercayaan," ujar Gellwynn dalam Workshop Hasil Kajian Bio-Ekonomi Perikanan Udang d WPP 718 yang diadakan ICCTF di Jakarta, Kamis, 10 September 2020.
- Baca juga: Bappenas-KKP Rilis Program Konservasi Terumbu Karang
- Baca juga: Bappenas Taksir Nilai Ekonomi Terumbu Karang Rp 39 T
Menurut Gellwynn, kepercayaan tersebut sangat baik untuk membangun industri kelautan lebih sehat. Kata dia, hal itu demi validitas data terkait jumlah hasil laut yang diperoleh pelaku industri dengan data yang dilaporkan ke pemerintah. []
