Bantuan untuk Devi, Bocah Tanpa Ibu di Kulon Progo

Bantuan untuk Devi berdatangan. Dia merupakan bocah piatu, yang hidup miskin bersama neneknya di Kulon Progo. Bapaknya menikah lagi di Jawa Barat.
Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana saat berkunjung ke rumah Devi untuk memberi semangat dan bantuan (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Banyak pihak memberi perhatian kepada Devi Noviyanti, seorang gadis kecil Pelajar kelas IV di SD Negeri Jetis, Pendoworejo, Girimulyo Kulon Progo, yang sudah harus merasakan kerasnya kehidupan sejak kecil. Banyak pihak yang berkeinginan bertemu Devi, untuk memberi bantuan dan juga memberi semangat agar tetap semangat menjalani hidup.

Diberitakan sebelumnya, Devi Noviyanti, usia 10 tahun, sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya saat berusia sekitar dua bulan. Ibunya meninggal disebabkan oleh sakit jantung. Sedangkan ayahnya, setelah ibunya meninggal, berada di Jawa Barat. Namun sejak menikah kembali, sang ayah tidak mengurusnya, bahkan sulit dihubungi. Si ayah juga tidak pernah memberi nafkah sejak Devi masih kecil.

Devi kini tinggal bersama neneknya yang sudah cukup tua, di rumah kecil berdinding bambu dan berlantaikan tanah. Tidak ada televisi, hanya ada radio yang kadangkala menemani sunyinya hari.

Salah satu pihak yang berkenan untuk menemui gadis kecil yang tinggal bersama neneknya tersebut adalah Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana, yang berkunjung pada, Jumat 21 Agustus 2020. Dia didampingi oleh para beberapa tenaga kontrak Pemkab Kulon Progo, yang berhasil mengumpulkan sejumlah donasi.

Devi dan neneknya sudah mendapat bantuan dari pemerintah seperti PKH namun tetap perlu ada rasa empati pada sekitarnya demi meringankan beban masyarakat yang membutuhkan seperti Keluarga Devi.

Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana mengharapkan, ke depannya akan banyak kepedulian dari warga Kulon Progo yang mampu, untuk membantu warga lainnya yang berada dalam taraf ekonomi yang rendah.

"Hal-hal seperti ini (kondisi Devi), lingkungan juga harus memperhatikan. Memang, Devi dan neneknya sudah mendapat bantuan dari pemerintah seperti PKH namun tetap perlu ada rasa empati pada sekitarnya demi meringankan beban masyarakat yang membutuhkan seperti Keluarga Devi," ucap Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana, usai bertemu Devi, di Pedukuhan Kalingiwo, Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Jumat 21 Agustus 2020.

Baca Juga:

Fajar menjelaskan, banyak wilayah di Kabupaten Kulon Progo yang berada di pelosok, sehingga internet masih sulit masuk. Karenanya, program PulsaKu dari Pemkab Kulon Progo diharapkan segera hadir secara menyeluruh khususnya di wilayah pelosok dan mencerdaskan masyarakat dengan hemat.

"Kenapa hemat, karena PulsaKu itu kuota internet senilai Rp 30 ribu, namun sudah mendapatkan kuota unlimited selama 30 hari. Ini kan sangat bermanfaat, jadi kami harap bisa hadir di pelosok untuk membantu masyarakat Kulon Progo," tutur Fajar.

Baca Juga:

Dia menambahkan, Pemkab Kulon Progo masih mengkaji kemungkinan adanya bedah rumah untuk kediaman Devi dan neneknya yang sudah masuk dalam kategori tidak mampu. Saat ini status kepemilikan tanah rumah yang ditempati Devi dan neneknya adalah milik orang lain yaitu adik dari neneknya.

Baca Juga:

Suratinem, 72 tahun, nenek Devi, mengaku berterima kasih atas beragam bantuan yang diberikan oleh masyarakat. Bantuan yang mengalir seperti sembako dan uang. Bahkan ada masyarakat yang memberikan bantuan berupa handphone, untuk keperluan belajar jarak jauh Devi.

"Bantuan sembako, rencananya akan dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan uangnya akan ditabung untuk keperluan Devi melanjutkan ke jenjang sekolah lainnya. Handphonenya nanti dipakai Devi untuk belajar," ungkap Suratinem. []

Berita terkait
Kisah Devi, Bocah Tanpa Bapak dan Ibu di Kulon Progo
Devi, anak tanpa ibu dan bapak di Kulon Progo, merasakan perjuangan berat saat menjalani sekolah jarak jauh.
Asa Tak Patah Belajar Berlantai Tanah di Kulon Progo
Devi Noviyanti, gadis kecil berusia 10 tahun itu sedang belajar di rumahnya yang berlantai tanah dan berdinding anyaman bambu.
Wanita Tua Miskin di Siantar Minum dari Air Hujan
Di sekitar kediaman Rosmawati boru Tamba, 60 tahun, terlihat rerumputan tumbuh meninggi. Rumahnya sudah reyot dan berdinding papan.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)