Bantuan Bupati Simalungun untuk Bayi Tanpa Anus

Bupati Simalungun JR Saragih memastikan seluruh biaya pengobatan dan operasi bayi tanpa anus ditanggung oleh Pemerintah.
Bupati Simalungun JR Saragih mengunjungi kediaman Jatar dan Uci, pasutri yang memiliki bayi tanpa anus, Minggu, 21 Juni 2020. (Foto: Tagar/Jonatan Nainggolan).

Simalungun - Bupati Simalungun JR Saragih mengunjungi kediaman Jatar Simanjuntak dan Uci Mayangsari, pasangan suami istri (pasutri) yang memiliki anak terlahir tanpa anus, Minggu, 21 Juni 2020. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menyiapkan segala keperluan untuk penanganan bayi perempuan berusia 19 hari itu.

Bupati dua periode itu mengatakan pihaknya sudah menghubungi Direktur Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Kota Medan. Hal itu dilakukan untuk mempermudah bayi tanpa anus tersebut menjalani operasi.

Jadi jangan khawatir. Nanti biar Kepala Puskesmas yang memantau perkembangan bayi ini.

"Saya sudah berkomunikasi dan mereka siap menangani bayi ini," ucap JR.

JR Saragih menyampaikan kepada pasang Jatar Simanjuntak dan Uci Mayangsari untuk tidak khawatir terkait biaya pengobatan. Pasalnya, seluruhnya akan ditanggung oleh Pemkab Simalungun.

"Jadi jangan khawatir. Nanti biar Kepala Puskesmas yang memantau perkembangan bayi ini. Semua biaya ditanggung, jadi fokus saja dengan kesehatan," tuturnya.

Tak hanya itu, JR juga menyerahkan sejumlah uang untuk kebutuhan sehari-hari Jatar dan Uci saat menjaga bayi mereka di rumah sakit.

"Kita usahakan secepatnya. Besok harus operasi, kalau di (RSUP) Adam Malik belum bisa operasi besok, biar kita pindahkan langsung," kata dia sembari mengatakan rumah sakit di Kabupaten Simalungun belum memiliki fasilitas khusus operasi anak.

Sebelumnya diberitakan, Karina Nabila Uzdah boru Simanjuntak, seorang bayi asal Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terlahir tanpa anus. Untuk buang air besar, bayi perempuan cantik yang masih berusia 19 hari itu menahan sakit melalui alat kemaluannya.

Kini, pasangan suami istri (Pasutri) Jatar Simanjuntak, 26 tahun dan Uci Mayangsari, 20 tahun, harus berjuang untuk buah hati semata wayang mereka. Kedua orangtuanya membutuhkan uang Rp 50 juta untuk biaya operasi bayi mungil itu.

"Kalau buang air besar (BAB) dia menahan rasa sakit dan menangis, saat keluar dari kemaluannya," ucap Jatar dan Uci, saat ditemui di kediamannya Jalan Huta Anggrek, Nagori Estate, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Minggu 21 Juni 2020.

Setiap melihat itu, keduanya pun tak kuasa menahan air mata setiap harinya. Menurut mereka, Karina lahir dengan kondisi sehat. Saat kehamilan, mereka melakukan cek kandungan ke dokter.

"Hasil USG pemeriksaan dokter di Siantar, putri kami dikatakan sehat dan sempurna. Tapi pas lahiran di rumah Bidan di Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, kami lihat anak kami tak ada anusnya," kata Jatar.

Kelahiran tanpa anus itu, kata Jatar, dia dan keluarga kembali membawa bayinya itu ke dokter. Oleh penjelasan dokter, Jatar disarankan untuk membawa anak mereka operasi pembuatan saluran anus ke rumah sakit (RS) Kota Medan dengan biaya Rp 50 juta.

Jatar pun terdiam dan tak kuat dengan biaya sebesar itu. Kesehariannya dia hanya bekerja serabutan tergolong tidak menentu, sang istri hanya sebagai Ibu Rumah Tangga.

"Apalah mau kubuat, kerjaku hanya mocok-mocok, buruh bongkar muat. Dari mana aku punya uang segitu, makan pun kami susah," kata dia meneteskan air matanya.

Kedua pasutri itu pun kini terus berjuang dan berharap uluran tangan dermawan untuk membantu biaya operasi putri mereka. 

"Kami dan keluarga masih mengurus BPJS. Harapan kami dan keluarga, bermohon dibantu agar dikasih jalan seringan-ringannya biar dia selamat," ucapnya berlinang air mata. []

Berita terkait
Bayi Cantik di Simalungun Lahir Tanpa Anus
Seorang bayi asal Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terlahir tanpa anus. Untuk buang air besar bayi ini harus menahan rasa sakit.
Aksi Massa Gerakan Peduli Simalungun di Kejati Sumut
Selain mengadukan dugaan korupsi Bupati Simalungun ke Mapolda, massa GPS juga melaporkan bupati dua periode itu ke Kejati Sumut.
Dugaan Korupsi Bupati Simalungun Dilaporkan ke Polda
Bupati Simalungun JR Saragih diadukan masyarakatnya ke Mapolda Sumatera Utara pada atas dugaan korupsi yang dilakukannya.