Semarang - Selama pandemi, lebih dari 700 ribu paket sembako telah dibagikan ke warga Kota Semarang yang terdampak Covid-19. Namun bantuan sosial tersebut tidak hanya berujud sembako.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan selain paket sembako dan uang tunai, banyak instrumen bansos yang diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang. Di antaranya gratis retribusi PKL , diskon 50 % retribusi pasar rakyat, hingga diskon 20 % tarif pelanggan PDAM untuk semua golongan.
Konsepnya masih sama, bahwa segala tantangan di Kota Semarang harus dihadapi bersama.
Saat mengunjungi Rusunawa Sawah Besar, Hendi, sapaan Hendrar Prihadi, menyampaikan penggratisan biaya sewa rusunawa juga bagian dari komitmen pihaknya membantu warga di masa pandemi. Pembebasan biaya itu sudah diberlakukan sejak April hingga saat ini.
"Dan yang luar biasa, dari mulai masuk sampai hari ini, warganya belum pernah membayar. Belum kan? Belum pernah bayar kan?," kata Hendi yang langsung diamini warga, Selasa, 14 Juni 2020.
Hendi menegaskan pembebasan biaya Rusunawa Sawah Besar, Rp 170.000 sampai Rp 250.000 per bulan adalah bagian dari bentuk bansos yang diberikan Pemkot Semarang,
"Katakanlah biaya rusunawa rata-rata Rp 200 ribu, berarti setiap bulan warga mendapatkan Rp 200 ribu, karena digratiskan biaya rusunawa," ujar dia.
Orang nomor satu di pemerintahan Semarang ini meminta warga penghuni rusunawa memiliki kepedulian dalam merawat lingkungan yang ditempatinya.
"Jangan sampai tempat tinggalnya kotor, karena menjaga kebersihan adalah bagian dari rasa syukur. Jangan lupa juga menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, jaga jarak, rajin mencuci tangan," tutur dia.
Sementara itu, untuk bansos berupa sembako, Hendi menyebut hingga Juni sudah menyalurkan 749.223 paket. Ratusan ribu paket sembako itu berasal dari beragram program sosial. Seperti dari bantuan presiden, bansos DTKS, PKH, BNPT, hingga bansos dari APBD Kota Semarang.
Bantuan tersebut belum termasuk bantuan sosial tunai maupun bansos yang bersumber dari perusahaan hingga lembaga lain, yang disalurkan secara mandiri dan melalui Pemkot Semarang.
Hendi berharap bansos yang terus disalurkan pemerintah dapat memantik kepedulian masyarakat berkecukupan untuk membantu warga lain yang membutuhkan.
"Konsepnya masih sama, bahwa segala tantangan di Kota Semarang harus dihadapi bersama. Alhamdulillah semangat gotong royong terus ada dalam diri seluruh stakeholder," tutur Hendi. []
Baca juga:
- Warga Semarang Padati Kota Lama dan Simpang Lima
- Dibuka 3 Hari, Wisata Gua Kreo Semarang Mulai Ramai
- Pemkot Semarang Belum Buka Kota Lama - Simpang Lima