Bansos Covid Semarang, Satu Nama Boleh Terima Ratusan Paket

Dinas Sosial memberikan penjelasan soal satu nama yang bisa menerima hingga ratusan paket bansos Covid-19 dalam satu waktu distribusi.
Ilustrasi paket sembako beras. Dinas Sosial Kota Semarang menyatakan satu nama warga bisa menerima ratusan paket bantuan Covid-19. (Foto: Tagar/Istimewa)

Semarang - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang menyatakan satu nama bisa menerima bantuan sosial (bansos) Covid-19 hingga ratusan paket bantuan. Selama yang bersangkutan memang mewakili komunitas atau kelompok masyarakat, hal itu sah-sah saja.  

"Terkait satu nama bisa menerima lebih dari satu paket, itu bisa. Kalau yang bersangkutan mewakili satu organisasi, institusi, LSM, penyaluran, itu bisa," tutur Sekretaris Dinsos Kota Semarang Didik Wibowo kepada Tagar di kantornya, Jumat, 11 Desember 2020. 

Menurut Didik, distribusi bansos pihaknya dilakukan berdasarkan permohonan yang telah disetujui Gugus Tugas Covid-19 Kota Semarang. Dia juga membenarkan ada beberapa pengajuan yang mewakili komunitas atau kelompok masyarakat. Seperti pihak kelurahan atau LSM mewakili masyarakat terdampak di daerahnya. 

"Kadang-kadang dari kelurahan minta ke kami, bentuk Berita Acara Serah Terima (BAST)-nya satu, tapi lampirannya baru penerima by name by address. Misalnya LSM menerima 100 paket, maka tanda tangan penerimanya ketua LSM. BAST-nya atas nama satu orang. Lampirannya ada by name by address (warga penerima)," beber dia.

Kalau semua dibawa ke negative thinking, masyarakat tidak akan ada bantuan

Lantas bagaimana dengan kevalidan data pengajuan dari pemohon? Didik menyatakan hanya berdasar kop surat dan biasanya memang lembaga atau komunitas itu benar ada, sudah dikenal umum. Seperti komunitas Gojek dan Grab, yang bansos-nya disalurkan ke driver ojek online

Sementara jika yang mengajukan perorangan namun mewakili warga lain, Dinsos melihat kelengkapan surat dari pengurus RT dan RW. “Kemarin itu ada komunitas pemulung mengajukan permohonan bansos, kalau tidak salah 80 paket,” katanya.

Terkait bansos tersebut benar disalurkan atau tidak, Didik menyampaikan pihaknya tidak melakukan verifikasi lapangan. Dinsos hanya meyakini sudah disalurkan lewat bukti foto yang disampaikan pemohon. 

"Ada semacam absen, tanda terima by name by address serta fotonya. Si A, sudah terima sembako disertai foto. Kalau semua dibawa ke negative thinking, masyarakat tidak akan ada bantuan,” beber dia.

Disinggung ada nama satu anggota DPRD Kota Semarang yang menerima hingga 800 paket, Didik mengaku sepengetahuannya tidak pernah menyalurkan ke legislator. 

“Saya baru mendengar ini. Coba nanti saya lihat datanya dulu. Setahu saya, anggota dewan tidak pernah terima,” ucapnya. 

Baca juga: 

Pun demikian dengan dua nama, inisial JA dan SF, yang totalnya menerima 4.150 selama kurun waktu Juni hingga September. Sesuai data Bappeda, distribusi bansos ke dua nama tersebut di alamatkan ke sebuah rumah di kawasan Jalan Kanguru, Gayamsari.  

“Untuk di Jalan Kanguru, coba nanti saya lihat BAST-nya. Saya crosscheck dulu, dia minta ke kami mewakili apa,” ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, ada beberapa kejanggalan di data penyaluran bansos Covid-19 yang tersaji di laman Bappeda.semarangkota.go.id/logistik/landing. Muncul beberapa nama perorangan yang menerima hingga ratusan paket dalam satu waktu distribusi atau penyaluran. [] 

Berita terkait
Menguak Kejanggalan Data Penerima Bansos Covid Kota Semarang
Tagar menelusuri data penerima bansos Covid-19 Kota Semarang. Dari data Bappeda, ditemukan sejumlah kejanggalan.
Fraksi Nasdem Persatuan Indonesia Pertanyakan Bansos Tahap 4
Fraksi Nasdem Persatuan Indonesia DPRD Jawa Barat pertanyakan realisasi bantuan sosial provinsi tahap 4.
Husin Perindo Desak Bansos Tahap 4 Jadi BLT
Sekretaris Fraksi Nasdem Persatuan Indonesia DPRD Jawa Barat minta bansos tahap 4 diubah.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.