TAGAR.id, Washington DC, AS - Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan memberlakukan kenaikan suku bunga besar kedua pada hari Rabu, 27 Juli 2022, dalam upaya untuk memerangi inflasi yang melonjak di negara itu.
Pengamat mengatakan Bank Sentral AS kemungkinan akan mengumumkan kenaikan suku bunga tiga perempat dari satu poin persentase.
Kenaikan suku bunga yang diharapkan akan serupa dengan satu bulan lalu, dorongan terbesar dalam hampir tiga dekade karena tingkat inflasi AS melonjak ke tingkat tahunan 8,6 persen, yang tertinggi dalam 40 tahun.
Perekonomian AS mengalami peningkatan permintaan barang dan jasa dari konsumen karena pandemi global Covid-19 terus berkurang.
Tetapi, hal itu juga menyebabkan naiknya harga barang-barang yang paling umum digunakan, seperti bahan bakar, makanan dan pakaian, serta barang-barang utama seperti mobil, peralatan dan perabotan.
Keputusan Federal Reserve untuk meningkatkan suku bunga utama untuk pinjaman federal ditujukan untuk menurunkan permintaan konsumen tersebut, yang bisa membantu menurunkan harga dan menurunkan inflasi kembali ke tingkat target Bank Sentral AS.
Target Bank Sentra AS sebesar dua persen per tahun, namun tanpa menekan ekonomi secara lebih keras yang dapat menyebabkan resesi, serta menyebabkan hilangnya pekerjaan dan kerugian ekonomi yang lebih besar.
Sementara itu, ketiga indeks saham utama AS, Selasa, 26 Juli 2022, ditutup lebih rendah setelah pengecer raksasa Walmart memangkas prospek labanya dan memperingatkan bahwa kenaikan harga makanan dan bahan bakar mendorong konsumen untuk mengurangi pembelian barang-barang yang harganya lebih tinggi seperti elektronik dan pakaian. (my/jm)/voaindonesia.com. []