Bank BUMN Didorong Penyaluran Kredit Cenderung Moral Hazard

Penempatan dana pemerintah di bank-bank BUMN untuk meningkatkan penyaluran kredit cenderung menimbulkan moral hazard.
Ilustrasi - Gedung Bank Mandiri. (Foto: Upperline.id)

Jakarta - Pengamat ekonomi dan pasar modal, Siswa Rizali menilai, penempatan dana pemerintah sebesar Rp17,5 triliun di sejumlah bank badan usaha milik negara (BUMN) anggota Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) untuk meningkatkan penyaluran kredit cenderung menimbulkan moral hazard atau risiko moral.

"Dalam kondisi ekonomi lesu dan pihak bank didorong menyalurkan kredit, maka cenderung terjadi moral hazard sehingga yang mengambil pinjaman pihak yang berisiko lebih tinggi," kata Siswa saat dihubungi Tagar, Rabu, 30 September 2020.

 Solusi moneter, seperti penyaluran dana via bank untuk usaha tidak efektif.

Terlebih, menurut  Siswa, bila kreditnya berupa program, maka kecenderungan moral hazard akan meningkat. "Apalagi bila bank melihat kredit yang potensial bermasalah nanti tidak menjadi risiko mereka, tapi ditanggung oleh dana pemerintah," ucapnya.

Ia mengingatkan, kendala saat ini adalah masalah wabah yang menyebabkan terjadinya hambatan berusaha lantaran mobilitas sosial masyarakat yang terbatas. "Maka solusi moneter, seperti penyaluran dana via bank untuk usaha tidak efektif," ujar Siswa.

Untuk itu menurutnya,  yang harus diperhatikan dan diselesaikan bagaimana masyarakat bisa beraktivitas dengan perhatian khusus. Misalnya, isolasi orang berisiko tinggi, seperti berusia di atas 50 tahun dan orang yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

"Mereka yang sehat dan bisa beraktivitas normal harus mengikuti protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menajga kebersihan (cuci tangan)," tutur Siswa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali menyuntik dana di Himbara sebesar Rp 17,5 triliun sebagai bagian dari program PEN. Tambahan penempatan dana tersebut diberikan kepada Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BTN yang masing-masing Rp 5 triliun. Sedangkan Bank BNI sebanyak Rp 2,5 triliun.

Alhasil sejauh ini dana yang ditempatkan di Himbara mencapai Rp 47,5 trilium setelah pada tahap pertama sudah ditempatkan sebesar Rp 30 triliun. Ini dengan harapan bank BUMN bisa meningkatkan penyaluran kredit. []

Berita terkait
Rapor Bank BUMN 2019, Mandiri Paling Cemerlang
Kinerja bank BUMN teratas berdasarkan pertumbuhan laba paling agresif dan beberapa indikator lain sepanjang 2019. Bank Mandiri juaranya.
Penempatan Dana di Bank BUMN, Pengamat: Sulit Dorong Kredit
Penempatan dana pemerintah di bank-bank BUMN anggota Himbara untuk meningkatkan penyaluran kredit sulit tercapai.
Ada Relaksasi Kredit, Bank Pilih Pupuk Pencadangan
Kebijakan pemerintah yang mendorong pemberian relaksasi kredit di masa pandemi Covid-19 membuat perbankan memilih langkah antisipatif.