Banjir Kudus Rendam 3 Ribu Hektare Sawah, Petani Rugi 19 M

Banjir menggenangi 3.010 hektare sawah di Kudus. Petani diperkirakan rugi hingga Rp 19 miliar.
Dua pekan terakhir, banjir menggenangi ribuan hektare sawah di Kudus, Kerugian petani ditaksir mencapai Rp 19,2 miliar. (Foto: Tagar/Istimewa)

Kudus - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyebutkan setidaknya ada 3.010 hektar sawah terendam banjir yang terjadi dalam dua pekan terakhir. Kerugian yang dialami petani mencapai sekitar Rp 19,2 miliar

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Catur Sulistyanto mengatakan banjir merendam area persawahan di lima Kecamatan, yakni Undaan, Jekulo, Kaliwungu, Mejobo dan Jati.

Rinciannya, sawah di Kecamatan Jati yang terendam banjir mencapai 216 hektar, Mejobo 399 hektar, Kaliwungu 530 hektar, Jekulo 30 hektare dan Undaan 1.300 hektare. Tinggi genangan di sawah bervariasi dari 14 sentimeter hingga 110 sentimeter.

"Umur tanaman yang mengalami puso akibat tergenang banjir mulai 14 hari hingga 100 hari," tutur dia, Jumat, 12 Februari 2021. 

Total luasan lahan yang terendam dan diperkirakan mengalami kerugian 3.010 hektare. Adapun perkiraan kerugian akibat kejadian tersebut mencapai Rp 19,2 miliar.

Disinggung soal taksiran kerugian, Catur menyebut satu area dengan lainnya berbeda. Perbedaan ditentukan selain usia tanaman padi dan luasannya.

Potensi kerugian pertanian di Kecamatan Jati ditaksir per hektar mencapai Rp 7 juta, Kaliwungu Rp 6 - 25 juta, Jekulo Rp 6,3 juta, Mejobo Rp 7,4 juta dan Undaan Rp 5 juta. Semakin lama genangan dan makin luas area banjir dipastikan kerugian petani akan membengkak 

“Total luasan lahan yang terendam dan diperkirakan mengalami kerugian 3.010 hektare. Adapun perkiraan kerugian akibat kejadian tersebut mencapai Rp 19,2 miliar,“ sebut dia.

Terpisah, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kudus, Hadi Sucahyono meminta penanganan pascabanjir tidak hanya pada perbaikan infrastruktur pengairan, pemukiman dan sarana pendukung lainnya.

"Banjir mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit pada berbagai sektor yang selama ini menjadi sumber penghasilan warga, salah satunya pertanian," ujar dia. 

Baca juga: 

Menurut Hadi, upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk membantu petani adalah dengan memastikan berapa luasan sawah yang tergenang. Dari situ, pemerintah dapat segera memproses asuransi usaha tanaman padi (AUTP). 

"Salah satu program di dalamnya berupa bantuan benih dan pupuk untuk modal menanam padi kembali," imbuh dia. []

Berita terkait
Banjir Hitam di Tanggulangin, Plt Bupati Kudus: Tidak Berbahaya
Banjir hitam di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati tidak berbahaya.
Banjir Meninggi, Puluhan Lansia di Kudus Memilih Diungsikan
Lansia dan anak-anak koran banjir di Kabupaten Kudus, diungsikan karena air di rumah mereka kian meninggi.
Cek Banjir Semarang, Ganjar: Jangan Ada Warga yang Kelaparan
Gubernur Jawa Tengah minta agar warga Semarang korban banjir jangan sampai ada yang kelaparan. Dapur umum dan logitik harus disiapkan.