Banjir Kota Pekalongan Mulai Surut, Pengungsi Balik ke Rumah

Ratusan pengungsi banjir di Kota Pekalongan telah kembali ke masing-masing rumahnya. BNPB meminta warga tetap waspada dengan dampak musim hujan.
Warga melintasi genangan air di Pekalongan Timur. Banjir di Kota Pekalongan berangsur surut, pengungsi mulai balik ke rumah masing-masing. (Foto: Tagar/Instagram/@infomediapekalongan)

Pekalongan - Banjir yang mengepung tiga kecamatan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berangsur surut. Ratusan pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing pascasurutnya air. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengungkapkan banjir di Kota Pekalongan terjadi pada Selasa dini hari, 19 Januari 2021, sekira pukul 01.00 WIB. 

"Banjir dengan tinggi muka air mencapai 120 sentimeter terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Gabus yang berdampak pada tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Pekalongan Utara, Kecamatan Pekalongan Barat, dan Kecamatan Pekalongan Timur," beber dia dalam keterangan tertulis diterima Tagar, Kamis, 21 Januari 2021.

Menurut Raditya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan melaporkan sebanyak 12.065 unit rumah terendam dan 191 jiwa mengungsi akibat bencana tersebut.

Berdasarkan analisa InaRisk, Kota Pekalongan memiliki risiko bencana banjir tingkat sedang hingga tinggi.

Bersama TNI dan Polri, masyarakat serta relawan, BPBD Kota Pekalongan melakukan kaji cepat, sekaligus pendataan terhadap korban terdampak bencana. Dilakukan juga monitoring dan pengecekan penyebab terjadi meluapnya Sungai Gabus.

Terkait pelayanan kesehatan selama warga tinggal sementara di pengungsian, BPBD Kota Pekalongan dibantu oleh Dinkes, PMI dan Dokker Polri. "Tentunya pemenuhan layanan kesehatan kepada para pengungsi dilakukan dengan tetap menjaga protokol kesehatan," ujar dia.

Langkah lain, BPBD Kota Pekalongan juga telah berkoordinasi dengan DinsosP2KB untuk memenuhi kebutuhan dasar dan logistik pengungsi.

"Berdasarkan analisa InaRisk, Kota Pekalongan memiliki risiko bencana banjir tingkat sedang hingga tinggi," sebutnya.

Baca juga: 

Raditya menambahkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau Kota Pekalongan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, di tengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021. 

"Masyarakat dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana di wilayah sekitarnya melalui InaRisk," imbuh dia. []

Berita terkait
Ratusan Rumah Warga Jati Wetan Kudus Kebanjiran Lagi
Banjir kembali menggenangi ratusan rumah warga Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Sebanyak 6.619 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Pekalongan
Sebanyak 6.619 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, akibat hujan dengan intensitas tinggi.
Banjir Kota Malang, Satu Orang Dilaporkan Hilang
Banjir di Kota Malang, Jawa Timur menyebabkan 260 unit rumah terendam dan satu orang dilaporkan hilang.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.