Aceh Utara - Banjir di Kabupaten Aceh Utara, semakin meluas, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) pada Minggu, 6 Desember 2020 sore, banjir telah mengepung 87 desa di 23 Kecamatan di Aceh Utara.
"Sebanyak 18 ribu lebih warga harus mengungsi ke Meunasah dan titik aman lainnya karena rumahnya sudah terendam banjir," kata Kepala BPBA Aceh, Sunawardi kepada wartawan, Minggu, 6 Desember 2020.
Sunawardi mengatakan banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat, 4 Desember 2020 yang mengakibatkan sungai (krueng) Keureuto dan Krueng Peuto meluap.
"Sungai tak mampu menampung air dan meluber ke pemukiman penduduk," ujarnya.
Sebanyak 18 ribu lebih warga harus mengungsi ke Meunasah dan titik aman lainnya karena rumahnya sudah terendam banjir.
Ia menyebutkan akses jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Pirak Timu dan Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara juga lumpuh total. Bahkan akibat bendungan Krueng Pase jebol, lebih 3.000 Hektare sawah milik warga terancam gagal panen.
Berita terkait:
- Banjir di Aceh Utara Semakin Meluas, Ribuan Warga Mengungsi
- 17 Kecamatan Terendam Banjir di Aceh Timur, Fasilitas Umum Rusak
- Banjir Meluas di Aceh Menyebabkan Jalan Lintas Sumatra Putus
- Banjir Melanda Aceh Utara, Puluhan Desa Terendam
"Di Gampong Leubok Mane Kecamatan Langkahan salah satu warga patah tulang akibat terkena pohon tumbang dan sudah dirujuk Ke rumah sakit," ujarnya.
Tim BPBA yang turun ke lokasi juga turut membantu tim TRC BPBD Aceh Utara untuk melakukan evakuasi korban ke tempat yang lebih aman seperti meunasah gampong.
"BPBA telah mengirim juga dua boat polyethylene dan mesinnya untuk membantu evakuasi korban yang terjebak banjir," katanya.
Kalak BPBD Aceh Utara, Amir Hamzah mengatakan, empat perahu karet disiagakan di pusat Kota Lhoksukon, Aceh Utara.
"Untuk para pengguna jalan Banda Aceh-Medan agar berhati-hati karena ketinggian air pada badan jalan sudah mencapai 1-2 Meter," ujarnya. []