Bangun 134 Jembatan Gantung, Basuki Pastikan Tak Terpengaruh Nilai Tukar Rupiah

Bangun 134 jembatan gantung, Basuki pastikan tak terpengaruh nilai tukar rupiah. “Material yang digunakan merupakan material produksi dalam negeri,” ujarnya.
Kali Galeh Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah. (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jakarta, (Tagar 7/9/2018) – Terus melanjutkan pembangunan jembatan gantung, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun sebanyak 134 jembatan gantung di 20 provinsi pada tahun 2018.

Keberadaan jembatan gantung yang diperuntukkan bagi pejalan kaki memiliki peran penting. Ini untuk menghubungkan atau memperpendek jarak tempuh dari desa terpencil ke desa lainnya, juga kantor pemerintahan yang terpisahkan karena kondisi geografis seperti adanya sungai besar.

Program pembangunan jembatan gantung merupakan bagian dari program Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan RI.

Jembatan Gantung MangunsukoJembatan Gantung Mangunsuko, Magelang, Jawa Tengah. (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

“Pembangunan jembatan gantung memang kelihatan kecil namun bisa memberikan manfaat yang besar baik untuk transportasi orang, barang dan komoditas sehingga ada efisiensi dalam biaya maupun waktu,” kata Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Kehadiran jembatan gantung membuat orang tidak perlu lagi mengambil jalan memutar. Justru, adanya jembatan gantung memperpendek jarak menuju berbagai fasilitas publik, seperti sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan, dan akses silaturahmi antar-warga.

“Jembatan gantung sangat dibutuhkan dan kehadirannya disambut baik oleh masyarakat karena manfaatnya nyata. Ini untuk menggantikan yang Indiana Jones,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, di Jakarta, Kamis, (6/9).

Jembatan CigeulisCigeulis Desa Sukasari, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Pembangunan jembatan gantung dengan panjang antara 42 m - 120 m, dilakukan Ditjen Bina Marga, tersebar di Provinsi Aceh 3 unit, Sumatera Barat 6 unit, Sumatera Selatan 2 unit, Banten 30 unit, Jawa Tengah 9 unit, Jawa Timur 12 unit, Kalimantan Barat 4 unit, Sulawesi Tengah 2 unit, Sulawesi Selatan 8 unit, Nusa Tenggara Timur 4 unit, Riau 2 unit, Sumatera Utara 7 unit, Jambi 4 unit, Jawa Barat 23 unit, DIY 3 unit, Kalimantan Tengah 4 unit, Kalimantan Timur 1 unit, Sulawesi Tenggara 2 unit, Sulawesi Utara 4 unit, dan Papua 4 unit.

Dari 134 jembatan gantung, sebanyak 62 unit telah terkontrak, 63 unit dalam proses lelang, dan 9 unit masih dalam tahap persiapan lelang. Ditargetkan 50 unit akan rampung November 2018, sementara 84 lainnya pada Desember 2018. Anggaran untuk pembangunan 134 jembatan gantung tahun 2018 sebesar Rp 770,5 miliar.  

Pembangunan jembatan gantung telah dilakukan oleh Kementerian PUPR sejak tahun 2015 sebanyak 10 unit di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yakni Jembatan Kolelet Desa Kolelet Wetan, Ranca Wiru Desa Sukamekarsari, Leuwi Loa Desa Sudamanik, Cisimeut Desa Sudamanik, Cigeulis Desa Sukasari, Cidikit Kecamatan Bayah, Cicariu Kecamatan Cicariu, Bojog Apus Kecamatan Karang Anyar, Cihambali Kecamatan Cibeber, dan Cidadap Kecamatan Cibeber.

Jembatan KoleletJembatan Kolelet Desa Kolelet Wetan, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Tahun 2016 pembangunan dilanjutkan sebanyak 7 unit, yakni Jembatan Gantung Guguk Randah Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat, Kali Cipamingkis Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, Kali Senowo dan Gendelan Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah, Kali Galeh dan Soropadan Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah, dan Kuning di Kabupaten Klungkung Provinsi Bali.

Tahun 2017 dibangun 13 unit jembatan gantung, yakni Jembatan Gantung Sudisari I dan Glagah di Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Gadingan Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah, Wanagama Kabupaten Gunung Kidul DI Yogyakarta, Slada Kabupaten Brebes Jawa tengah, Pasir Puncu Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, Rahayu Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, Desa Parakan dan Watulimo di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, Tanggul Welahan Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, Welamusa Kabupaten Ende Timur NTT, Kradenan dan Pulokulon di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.

Jembatan Ranca WiruRanca Wiru Desa Sukamekarsari, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Menteri Basuki memastikan, pembangunan jembatan gantung tidak akan terpengaruh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. “Material yang digunakan dalam pembangunan jembatan gantung merupakan material produksi dalam negeri,” ujarnya. []

Berita terkait